Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 21 Jun 2018 - 09:30:11 WIB
Bagikan Berita ini :

Partai Ka'bah Bergolak, Politisi Senior PPP DKI ini Minta Koleganya Berhenti Menyerang Lulung

57IMG-20180621-WA0015.jpg.jpg
Politisi senior PPP Jakarta, Ustadz Abdulhai. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kisruh di internal PPP Ibu Kota Jakarta kian menjadi-jadi.

Hal ini dipicu oleh komentar Ketua DPW PPP Jakarta Abdul Aziz danKetua DPC PPP Jakarta Pusat Mujahid Samal yang belakangan dinilai menyudutkan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham 'Lulung' Lunggana.

Tak ingin situasi memburuk, salah satu politisi senior PPP Jakarta Pusat, Ustadz Abdulhai pun ikut angkat bicara.

Dia meminta agar Aziz dan Samal berhenti bermanuver di media, yang menurutnya justru hanya akan merugikan partai Ka'bah jelang Pileg 2019.

"Seharusnya teman-teman PPP jangan terus menyerang Haji Lulung, karena menurut saya kalau ini terus dilakukan, sama saja kita bunuh diri dan malah Haji Lulung yang akan diuntungkan pada Pileg 2019 mendatang," kata Abdulhai kepada wartawan, Jakarta, Kamis (21/6/2018).

Menurut dia, nada-nada serangan yang ditujukan kepada Haji Lulung justru akan mengundang simpati dari para pendukungnya di akar rumput, yang jumlahnya tidak sedikit.

"Karena, dia (Haji Lulung) ini banyak sekali pendukungnya. Sebab, kita tahu, dia adalah yang konsisten membela dan menjaga marwah PPP dan umat Islam di Jakarta, khususnya di Pilkada DKI 2017 lalu. Dia satu-satunya simbol PPP yang tegak berdiri bersama umat di tengah-tengah Aksi Bela Islam 212 di Monas," kenang Abdulhai dengan nada bergetar.

Karena itu, Abdulhai meminta agar koleganya di Partai Ka'bah DKI tidak terlampau reaktif perihal banyaknya partai politik yang mengajak Haji Lulung bergabung.

"Kita seharusnya jangan terlalu reaktif ketika banyak partai politik di Negeri ini mengajak beliau bergabung. Itu memang karena sikapnya (Haji Lulung) yang istiqomah sehingga dekat dengan umat dan rakyat. Wajar juga kalau kemudian banyak wartawan meminta komentar Haji Lulung (soal kemungkinan pindah)," katanya.

"Tidak ada gunanya juga kita reaktif sampai mengatakan dia berkoar-koar segala. Nanti malah orang menilai kalau PPP sesungguhnya panik dan takut kehilangan Haji Lulung. Saran saya, sebaiknya coba ajak kembali bicara barangkali bisa cair kembali," Abdulhai menjelaskan.

Sebab, menurut dia, semakin jauh dan semakin Haji Lulung diserang, justru dukungan dan simpati umat akan semakin mengalir kepada tokoh Betawi itu.

"Kalau ini terus terjadi, maka akan menjadi bumerang bagi kita (PPP). Itu (serangan) saya kira hanya akan membuat kita semakin dibenci karena umat tahu persis perjalanan Haji Lulung di Jakarta. Dia adalah simbol perlawanan terhadap penista agama Islam Ahok dan Reklamasi, dan faktanya PPP adalah pendukung Ahok di Pilkada DKI. Masyarakat tidak lupa, kalau PPP dibawah Rommy, Azis, Samal, dan lain-lain berada dibarisan pendukung Ahok saat melawan Anies-Sandi," ungkap Abdulhai mengingatkan.

"Makanya, saya prihatin sebagai kader PPP yang mengetahui persis pengorbanan dan perjuangan Haji Lulung semenjak ada di PPP. Tak bisa dipungkiri, baik secara moril maupun materil dia ini luar biasa, bahkan kita tidak dapat begitu saja melupakan bahkan membayar dan membalas perjuangannya di partai," katanya.

"Inilah yang membuat saya juga heran, seperti saudara Samal yang (pernah) mengaku kepada saya, bahwa tidak ada politisi seperti Haji Lulung yang sudah banyak memberikan kontribusi baik kepada partai maupun kepada kader-kader secara pribadi, kok sekarang malah ikut menyerang seperti kacang lupa kulit, dan seolah-olah tidak tahu malu," kritik dia.

Seharusnya, lanjut Abdulhai, keluarga besar PPP di Jakarta malah mengapresiasi dan berterima kasih kepada Haji Lulung, mengingat kendati banyak partai besar yang mengajaknya bergabung tetapi sampai saat ini dia masih mencoba bertahan di PPP.

"Kenapa kita kok malah tampak panik dan cemas serta tiba-tiba menyebut Haji Lulung tidak kesatria seperti Ibu Titiek Suharto?, tidak elok saya kira," sesal dia.

"Menurut saya, justru sikap politik Haji Lulung menggambarkan bahwa dia adalah seorang ksatria sejati, berani dan tegas mengambil keputusan menolak mendukung Ahok, walaupun resikonya harus dipecat karena tidak mendukung Ahok pada Pilkada DKI 2017, dan saya yakin kalau Haji Lulung nanti memutuskan hijrah (pindah partai) itu pasti banyak yang sudah dipertimbangkan dan dipikirkan," jelas Abdulhai.

Oleh karena itu, dia meminta agar kedepan Samal lebih menjaga lidahnya dalam berkata-kata. Sehingga tidak berujung blunder bagi partai.

"Saya berharap, lain kali saudara Samal jangan asal-asalan dan terburu-buru dalam berkomentar. Apalagi meminta Haji Lulung mengundurkan diri dari DPRD. Pahami tata tertib dan UU serta peraturan dan kepatutan. Kita harus mengerti dan memahami berhenti di PPP ada mekanismenya, pergantian anggota dewan di DPRD juga diatur oleh tata tertib dan UU yang berlaku," tegas Abdulhai.

"Perlu diingat, bahwa fasilitas sebagai Wakil Ketua DPRD yang dipakai Haji Lulung itu sah demi hukum, dan posisi Wakil Ketua DPRD yang diperolehnya itu merupakan prestasi dia sendiri karena kerja kerasnya, tidak seperti Aziz ataupun Samal yang tidak mendapat dukungan suara dari umat sehingga tidak dipercaya rakyat menjadi anggota dewan," paparnya.

"Sekali lagi, saya memberikan saran coba bangun komunikasi lagi dengan Haji Lulung. Harapan saya tidak ada yang lain, kecuali agar PPP di Jakarta tidak hancur. Labih baik kalau semakin kuat di Pileg 2019. Karena saya punya keyakinan, kalau di DKI kita kehilangan Haji Lulung, saya yakin PPP akan kehilangan banyak suara dan banyak kehilangan kursi keterwakilan di dewan. Ini yang saya khawatirkan," pungkasnya. (Alf)

tag: #haji-lulung  #ppp  #dki-jakarta  #romi  #pemilu-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...