TANGGERANG (TEROPONGSENAYAN)--Peserta Elektoral Studies Program mengatakan terdapat banyak perbedaan antara sitem pemungutan suaranya. Perwakilan dari International foundations election systems Ayona menjelaskan perbedaan sistem Pemilu di Indonesia dengan Australia.
Di Australia, kata Ayona, tidak pernah ada calon tunggal.
“Di Australia jarang dimana ada tempat hanya satu calon. Kalau di Australia ada dua partai utama, selalau minimal satu dari dua partai itu. Mungkin pernah ada tapi dalam pengawasan saya belum pernah lihat,” ujarnya di Tanggerang, Rabu (27/6/2018).
Perbedaan berikutnya adalah ketentuan mencelupkan jari ke tinta setelah pemilih memberikan suaranya.
“Kalau di Australia tidak memasukan jari ke dalam tinta,” katanya.
Menurut dia, di negaranya memiliki sistem kejujuran dan belum pernah ada kasus pelanggaran atas itu.
“Sebenarnya di Australia sistem kejujuran. Dikasih tahu nama dari awal kemudian namanya diperiksa, tapi waktu sudah selesai keluar saja. Artinya sistem kejujuran tapi belum pernah ada yang coba memberikan suara lebih dari satu kali, nanti akan ditangkap setelah proses telah selesai,” jelasnya.
Di sisi lain Ayona memuji sistem pemungutan suara di Indonesia karena memberi akses yang mudah untuk para disabilitas.
“Yang membuat saya senang adalah lihat kebebasan orang untuk memberikan suaranya. Di sini aksesibilitas yang saya lihat hari ini cukup bagus, orang yang kurang mampu orang yang mungkin disabilitas juga bisa berpatisipasi,” paparnya.
Selain itu tempat memberikan suaranya semuanya bagus hampir sama dengan yang ada di Australia. (plt)