JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengklaim sulitnya mengakses situs resmi KPUinfopemilu.kpu.go.idmerupakan cara untukmenangkal serangan peretas (hacker).
Situs resmi itu sendiri merupakan web untuk mengakses hasil real count Pilkada serentak 2018.
"Laman ini harus kita buka-tutup. Jadi kalau mengakses web kita kadang bisa dan gak bisa dibuka itu sebetulnya cara kami untuk menangkal serangan yang datangnya bukan hanya tiap jam, tapi tiap menit," ujar Arief dalam diskusi dengan tema Pilkada, Kotak Kosong dan Pilpres di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/6/2018).
Lanjut Arief, ia membantah tindakan itu bukan karena KPU tidak transparan terhadap hasil Pilkada 2018 yang digelar pada Rabu kemarin (27/6). Namun, ia menegaskan hal itu merupakan cara agar mengamankan dari serangan.
"Jadi kita buka, tutup bersihkan lagi, buka lagi. Begitu. Karena kalau kita buka terus akan merepotkan banyak pihak juga. Jadi mohon maaf kalau masih sering buka-tutup," tambahnya.
Sebelumnya, KomisionerKPUPramono Ubaid Tanthowi pun angkat bicara terkait peristiwa itu. Dia mengungkapkan, peristiwa peretasan situs tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir Pilkada.
Sebenarnya mau di-hackgimana pun juga enggak akan pengaruhi hasil akhir. Enggak ada pengaruhnya samareal count," ucapnya.(yn)