JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Perang dagang dan kenaikan tingkat bunga Amerika Serikat (AS) terhadap Cina menjadi sorotan semua pihak. Pemerintah Indonesia akan menggelar rapat kabinet membahas hal itu hari ini, Senin (9/6/2018) di Istana Bogor, Jawa Barat.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pihaknya telah membahas perumusan strategi dan kebijakan dalam menghadapi perang dagang.
"Kami sudah bahas hal-hal yang akan kami usulkan, termasuk antisipasinya, tapi substansinya saya belum bisa jelaskan," kata Darmin di Jakarta, Minggu (8/6/2018) malam.
Darmin mengatakan, pembahasan tersebut telah dilakukan dengan beberapa kementerian terkait, yakni Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pariwisata.
Hasil dan substansi dari rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian tersebut nantinya akan disampaikan pada rapat kabinet di Istana Bogor hari ini.
Ketika ditanya mengenai dampak perang dagang kepada Indonesia, Darmin tidak bersedia berkomentar.
"Saya belum mau komentar dulu urusan itu," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Enggartiasto membenarkan bahwa rapat di kantor Kemenko Perekonomian membahas persiapan rapat kabinet terbatas. Ia mengungkapkan salah satu isu yang dibahas adalah mengenai ekspor dan impor.
Sebelumnya, perang dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara ekonomi utama lain makin mengemuka setelah Pemerintah AS pada Jumat (6/7) mulai mengenakan tarif bea masuk baru pada impor produk China senilai 34 miliar dolar AS.
Trump menganggap China menggunakan praktik perdagangan yang "tidak adil" untuk mendapatkan keuntungan atas AS, misalnya menyangkut hukum kekayaan intelektual.
Trump juga menyoroti defisit perdagangan AS dengan China. Menurut data Biro Sensus AS (US Census Bureau), defisit perdagangan AS terhadap China mencapai 376 miliar dolar AS.(yn/ant)