JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK), Syarif tidak akan menghalangi Gubernur DKI Anies Baswedan maju di Pilpres 2019.

Syarif mengatakan, partainya tidak bisa melarang eks Mendikbud itu jika berhasrat ikut pada kontestasi Pilpres.

"Tapi tidak sebagai Capres ya," kata Syarif kepada wartawan di gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (13/7/2018).

Syarif pun tak mengelak bahwa partainya juga menyiapkan skenario menduetkan Anies sebagai Cawapres pendamping Ketum Prabowo Subianto.

"Tapi, ini tentu masih akan dibicarakan dulu dengan PKS dan PAN (partai koalisi Gerindra)," ungkapnya.

Saat disinggung soal kompensasi yang akan diberikan kepada PKS dan PAN mengingat keduanya sama-sama sudah mengajukan posisi Cawapres kepada Prabowo, Syarif mengaku masih akan membahasnya bersama Parpol koalisi.

Sekretaris Komisi A DPRD DKI ini mengatakan, bahwa Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera sebelumnya sudah menyusun komposisi kabinet 2019-2024, sebagai persiapan jika koalisi Gerindra, PKS dan PAN memenangi Pilpres 2019.

Meskipun, menurutnya, hal itu belum disetujui karena masih harus dibahas bersama untuk difinalisasi.

"Insyaallah, koalisi Gerindra dengan PKS dan PAN masih solid, kok. Indiksinya, ketika PKS mengeluarkan pernyataan ini itu, Gerindra dan PAN tidak mengomentari apa-apa. Begitu pun sebaliknya," terang Syarif.

Syarif bahkan memastikan kalau lobi Demokrat kepada Gerindra, PAN dan PKS tidak berpengaruh apa-apa. Meski setelah bertemu politisi senior Demokrat Syarief Hasan, Prabowo sempat memuji-muji Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Pertemuan Prabowo dan Amies Rais dengan Habib Rizieq Shihab di Mekah beberapa waktu lalu sudah cukup menjadi perekat, karena dalam pertemuan itu Habib seakan telah menjahit, bukan hanya sekedar menempelkan ketiga partai itu menjadi satu," pungkasnya. (Alf)