JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyesalkan tindakan aparat keamanan yang menghalangi Neno Warisman hadir di acara deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, Sabtu (25/8/2018) lalu.
"PA 212 mengecam tindakan persekusi aparat keamanan terhadap Bunda Neno Warisman di Bandara Riau yang mencederai demokrasi dan kurang manusiawi," kata Slamet di Jakarta, Senin (27/8/2018).
Slamet menegaskan bahwa deklarasi #2019GantiPresiden tidak bertentangan dengan UUD 1945. Justru hal tersebut merupakan hak warga negara yang dijamin untuk bebas menyatakan pendapat.
Slamet meminta aparat keamanan seharusnya menjadi wasit di era demokrasi.
"Jika wasit ikut bermain di lapangan jangan salahkan penonton masuk ke dalam lapangan," ungkapnya.
Slamet meminta aparat keamanan agar melindungi, bukan malah bersikap kasar terhadap masyarakat. Dia juga meminta aparat agar tidak mempersekusi, tetapi menyayangi.
"Rangkul jangan dipukul. Melebur jangan digusur, Umat akan melihatmu berbudi luhur," tegasnya.
Diketahui, Neno Warisman berencana menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Pekanbaru, Riau, pada Minggu (26/8/2018).
Dia tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru sehari sebelumnya, yakni Sabtu (25/8/2018) pada pukul 15.00 WIB. Namun, Neno tidak bisa keluar dari bandara meski sudah berada di dalam mobil.(yn)