JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sebuah truk pengangkut personel Brimob terguling saat akan mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Truk bernopol 17536-X dari Den C Madiun itu mengalami kecelakaan di Desa Nogosari, Kecamatan Pacet Selatan, Mojokerto, Jawa Timur (Jatim), Kamis (6/9/2018) sekitar pukul 10.15 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut dua orang personel Brimob dikabarkan meninggal dunia.
"Dua anggota meninggal dunia, empat terluka dan seorang warga sipil ikut terluka karena tertimpa truk sebelum terguling," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada wartawan, Kamis (6/9/2018).
Dua anggota Brimob tersebut yakni Aiptu Harisantoso (43) serta Aiptu Handi Eko (43).
Menurut Frans, semua korban sempat dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Sumber Glagah Pacet. Selanjutnya, empat anggota Brimob yang mengalami luka berat dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.
Kecelakaan berawal saat truk yang mengangkut 25 personel melaju dari arah Cembor, Trawas ke arah Desa Nogorsari, Pacet melalui jalur Menjing sekitar pukul 10.00 WIB.
"Perjalanan mereka untuk memberikan pengamanan kepada rombongan Presiden Joko Widodo yang hari ini melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Ammanatul Ummah di Desa Kembang Belor, Pacet," katanya.
Truk bernomor 1756-X yang melaju di turunan jalan tiba-tiba sulit dikendalikan hingga menabrak mobil jenis Suzuki APV bernomor W 1410 ZA.
"Akibat benturan ini, truk Brimob terguling dan menimpa warga bernama Kasan yang sedang melintas membawa rumput. Laju truk yang mendadak sulit dikendalikan diduga karena remnya blong," ucapnya.
Usai kejadian, sejumlah petugas dari Polres dan Kodim 0815 Mojokerto serta ambulans yang telah berada di Ponpes Ammanatul Ummah datang mengevakuasi para korban.
"Selanjutnya, mereka dibawa ke RS Sumber Glagah, Pandan untuk menjalani perawatan medis," ujarnya.
Akibat kecelakaan ini, enam orang mengalami luka. Lima dari anggota Brimob yakni Brigadir Muklis (33), Bripka Suryadi (42), Bripka Agus Sujarwoto (42) yang mengalami luka serius di telapak tangan dan harus diamputasi. Kemudian anggota yang meninggal dibawa ke RS Sumber Glagah.
"Satu orang warga sipil yang menjadi korban adalah Kasan, usia 53 tahun, mengalami luka di telapak tangannya," ucapnya.(yn)
