JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemerintah berencana akan menalangi defisit dana yang dialami oleh BPJS kesehatan. Dana talangan tersebut rencananya akan digelontorkan sebesar Rp 4,9 triliun.
Merespons hal tersebut, Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menilai, dana tersebut masih jauh dari kebutuhan.
"Bailout sebesar Rp 4,9 triliun masih jauh dari kebutuhan," ujar Dede kepada wartawan, di Ruang Rapat Komisi IX, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018).
"Kebutuhan (defisit-red) itu Rp 16,5 triliun, kalau dikurangi carry over nya 12,1 triliun. Semangat kawan-kawan (anggota komisi IX-red) disini adalah menyelematkan BPJS, tentunya harus ada rencana bailout yang benar-benar serius," tambahnya.
Sebab, lanjut Dede, dana Rp 4,9 triliun itu tidak akan bertahan lama.
"Dana kurang lebih Rp 5 triliun ini mungkin setelah Desember kita kejang-kejang lagi," ungkapnya.
"Analoginya seperti pemerintah yang memberi bantuan ke BUMN sampai puluhan triliun. Itu kan angka 10-11 triliun jika ingin menyelamatkan defisit BPJS ya bukan hal yang sulit," bebernya.
"Karena, ini menyangkut ratusan juta masyarakat Indonesia," Dede mengingatkan. (Alf)