JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Maski situs berisi fitnah atau hoax yang menyerang Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno sudah ditutup, namun pihak berwajib tetap harus mengungkap operator dan dalang dibalik situs tersebut.
Respon cepat dan pengusutan secara proporsional penting agar kampanye Pilpres 2019 mendatang berlangsung fair dan sejuk.
Anggota DPD RI dari Jakarta Fahira Idris menyatakan, kecepatan mengungkap pelaku penyebar hoax terutama yang menyasar Cawapres Sandiaga menjadi salah satu prasyarat kampanye Pilpres 2019 yang mengembirakan, dan menjadi ajang pendidikan politik yang baik bagi rakyat.
"Operator dan otak dari penyebar fitnah lewat situs abal-abal kepada Cawapres Sandiaga Uno harus segera terungkap. Jika tidak, kampanye Pilpres akan suram karena akan didominasi oleh kampanye hitam," kata Fahira di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
"Saya yakin situs-situs hoax seperti ini akan jadi ‘jamur dimusim hujan’ jika kepolisian tidak cepat menangkap pelakunya," terangnya.
Menurut Fahira, munculnya situs hoax yang memfitnah pribadi Cawapres Sandiaga Uno adalah pelecehan terhadap institusi penegak hukum.
Situs hoax ini seakan menantang Polri yang sebelum kampanye pilpres berlangsung sudah memberi peringatan keras kepada siapa saja untuk jangan coba-coba menyebar hoax dan ujaran kebencian.
Keseriusan Polri dapat dilihat dari dikuatkannya Satgas Nusantara, yang akan bekerja penuh selama masa kampanye untuk menangkal hoax hingga kampanye suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
"Kalau sudah buat situs khusus, artinya mereka terorgansir dan ada penyandang dananya. Saya rasa, Polri punya semua sumber daya untuk membongkar dan menangkap ‘otak’ di balik situs hoax ini dan ini sudah dibuktikan Polri dengan cepat mengungkap kasus-kasus sejenis sebelumnya," paparnya.
Pengungkapan kasus situs hoax dan fitnah yang menimpa Cawapres Sandiaga Uno menjadi ujian bagi komitmen kepolisian untuk tegas kepada semua pelaku hoax dan yang terpenting menjadi pembuktian komitmen polri untuk menjaga kampanye pilpres berlangsung sejuk.
"Saya tidak ingin ada persepsi di masyarakat bahwa jika kasus hoax yang menimpa kubu oposisi prosesnya lamban," ucapnya.
"Karena saya menyakini Polri sangat proporsional dan profesional menangani semua kasus hoax dan punya komitmen tinggi menjaga hawa kampanye agar terus sejuk," imbuhnya. (Alf)