JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI),Raja Juli Antoni mengaku sedih dan prihatin atas kasus penganiayaan yang menimpa aktivis HAM Ratna Sarumpaet.
Namun, Antoni enggan berspekulasi perihal kasus penganiayaan tersebut. Menurut dia, agar tak menimbulkan spekulasi, sebaiknya Ratna melaporkan penganiayaan itu kepada aparat kepolisian.
"Kita harap polisi segera menemukan pelaku dan motif kejadian itu," kata Antoni di Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Antoni pun berharap kejadian yang menimpa Jurkamnas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itutidak bermotif politik, sehingga tak menimbulkan kegaduhan ditengah kontestasi Pilpres 2019.
"Sekali lagi, agar masalahnya terang benderang dan tidak menimbulkan spekulasi yang macam-macam, saya berharap Ibu Ratna segera melapor ke pihak kepolisian," ujarnya.
"Semoga Ibu Ratna sehat walafiat, lahir dan batin," imbuhnya.
Sebelumnya, berdar kabar aktivis Ratna Sarumpaet menjadi korban penganiayaan sejumlah orang kemarin, 21 September 2018 di Bandung, Jawa Barat.
Informasi itu beredar luas bersama sebuah foto Ratna di jejaring media sosial dan group WApada hari ini, Selasa, 2 Oktober 2018.
Tampak potret wajah Ratna hampir seluruh mukanya lebam. Mata perempuan itu pun bengkak hampir tak bisa dikenali.
Dalam foto tersebut, Ratna mengenakan kemeja garis-garis. Di belakangnya terlihat ada tiang penyangga infus. Ratna seperti tengah duduk di tempat tidur rumah sakit.
Menanggapi kabar ini, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Polisi Setyo Wasisto mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan dari yang bersangkutan.
"Saya udah dapat juga fotonya tapi sampai sekarang kami belum menerima laporan. Apakah yang bersangkutan lapor polisi," ujar Setyo di Polda Metro, Selasa (2/10/2018).
Karena itu, kata Setyo, kepolisian pun tak berani melakukan penyelidikan terkait dugaan insiden yang dialami Ratna.
Selain laporan belum masuk, polisi juga belum mendapat bukti pemukulan terhadap perempuan berlatar belakang seniman itu.(Alf)