Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Minggu, 11 Nov 2018 - 14:04:04 WIB
Bagikan Berita ini :

Karding: SBY Pakai Teori Ekor Jas

4sambutan-sby-untuk-ahy-komandan-kogasma_20180218_081641.jpg.jpg
SBY (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN)Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Yuhdoyono (SBY) soal partai yang tidak memiliki Capres-Cawapres suaranya akan anjlok pada Pilpres 2019.

Menurut Karding, curhat SBY itu sedang menggunakan teori ekor jas. Yaitu, biasanya yang diuntungkan oleh pemilu adalah partai-partai yang memiliki calon-calon presiden atau wapres. Ini pengalaman beberapa negara. Disebut efek ekor jas.

"Tentu kegelisahan Pak SBY sesuatu yang wajar, apalagi di kubu Prabowo itu, posisi Gerindra sangat dominan, dimana calon presiden, calon wapres, tim sukses, semuanya didominasi oleh kader-kader Gerindra," kata Karding saat dihubungi, Minggu (11/11/2018).

Sehingga, lanjut ia, Demokrat dan PKS dan PAN, tentu merasa jadi pihak yang dirugikan.

"Bagi kami di koalisi, kami berusaha menyusun suatu formula sehingga caleg-caleg ini bisa efektif bergerak, dan tidak satu partai yang terlalu dominan. Kami punya posisi yang sama di tim pemenangan. Baik ditingkat pusat maupun tingkat daerah, walaupun PDIP pemenang, tetapi ketua-ketua TKD banyak dari Golkar, banyak dari Nasdem, dan PKB," ucap bekas Sekjen PKB itu.

Sebelumnya, SBY ‎menyebut kontestasi pemilihan umum pada 2019, memiliki tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Saya harus mengatakan, Partai Demokrat punya peluang untuk sukses, meskipun tantangan yang kita hadapi dalam Pemilu 2019 mendatang jauh lebih berat, saya ulangi jauh lebih berat," ujar SBY dalam acara pembekalan caleg Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

‎Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi tantangan Partai Demokrat semakin berat dalam menghadapi kontestasi Pilpres dan Pileg pada tahun depan.

Hal pertama, kata SBY, pemilu 2019 dilaksanakan secara serentak dan survei membuktikan partai politik yang memiliki calon presiden sangat diuntungkan, seperti PDIP dengan sosok capres Joko Widodo dan Gerindra dengan sosok Prabowo Subianto.

"Suara kedua partai politik itu meningkat tajam, sebaliknya partai politik yang tidak punya capres dan cawapres suaranya menurun, anjlok, itu realitas," ucap SBY.

Presiden Indonesia ke-6 itu menyebut hal kedua yang menjadi tantangan Demokrat semakin berat, yaitu dengan sistem perhitungan yang menggunakan metode sainte lague.

"Kemungkinan perolehan perolehan PDIP bersama pak Jokowi dan Gerindra bersama pak Prabowo juga makin diuntungkan, Itu juga tecermin dari survei saat ini. Itu juga realitas," kata SBY.

Sedangkan faktor ketiga, menurut SBY, yaitu adanya presidential threshold (PT) 20 persen dan Partai Demokrat ‎berpendapat bahwa undang-undang tersebut keliru, dimana seharusnya pemilu serentak maka PT harus 0 persen.

"Dengan PT 20 persen, itu ‎menggunakan suara 5 tahun lalu ,kemungkinan partai-partai yang lebih kecil untuk memajukan kadernya menjadi capres dan cawapres juga tertutup," pungkas SBY. (Alf)

tag: #pkb  #susilo-bambang-yudhoyono-sby  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Pengiriman Bantuan untuk Korban Gempa Terkendala Kapal, NU Bawean Minta Jokowi Turun Tangan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
GRESIK (TEROPONGSENAYAN) --Pengiriman bantuan logistik/sembako untuk korban Gempa Bawean, Gresik, terkendala menyusul minimnya armada kapal barang yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan ...
Berita

Rojih Ubab Maimoen: Media Sosial Bisa Dijadikan Amal di Bulan Ramadan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi 1 DPR RI, KH. Rojih Ubab Maimoen mengajak masyarakat untuk mengunakan media digital dengan sebaik-baiknya. Apalagi, kata ia, di bulan Ramadan yang penuh ...