Berita
Oleh Krista Riyanto pada hari Minggu, 11 Nov 2018 - 14:59:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Caleg PAN Eggi Sudjana Kritik Diksi Sontoloyo dan Genderuwo

54IMG-20181111-WA0019.jpg.jpg
Caleg PAN Eggi Sudjana (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) –Presiden Jokowi mendapat kritik dari calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Eggi Sudjana, karena menggunakan kosa kata bahasa sontoloyo dan genderuwo.

Eggi menyebut, diksi dua kata tersebut sama sekali tidak mendidik dan mencerdaskan bangsa.

Eggi yang caleg DPR RI dari daerah pemilihan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri mengatakan hal ini dalam Primenews CNN Indonesia, di Jakarta, Sabtu (10/11/2018) malam.

Kosa kata sontoloyo dan genderuwo, menurut Eggi, tidak dimengerti oleh semua orang, sehingga membuat masyarakat menjadi bingung.

“Inilah yang saya bilang Pak Jokowi tidak memberi pencerahan dan pencerdasan kepada bangsa,” kata Eggi yang oleh pendukungnya diharapkan menjadi jaksa agung bilamana Prabowo Subianto menjadi presiden.

Eggi yang juga Ketua Umum Relawan Nasional Prabowo-Sandi (RN PAS) mengharapkan, Jokowi selanjutnya lebih menggunakan kosa kata yang bisa dipahami masyarakat serta mencerdaskan bangsa.

Diketahui, dalam dua kesempatan berbeda, Presiden Jokowi dalam pidatonya di depan publik melontarkan sindiran kepada politikus yang mengkritiknya tanpa data. Kepada politikus yang mengkritiknya asal-asalan, Jokowi menyebutnya sebagai sontoloyo.

Sementara kepada politikus yang mengkritiknya dengan pernyataan yang menakut-nakuti dan pesimistis, Jokowi menyebutnya sebagai politikus genderuwo.

Adi Prayitno, pengamat politik dari Universistas Islam Negeri (UIN) Jakarta pada acara yang sama melihat bahwa kosa kata yang dikemukakan Jokowi tersebut adalah upayanya untuk merebut opini publik setelah mendapat kritik dari oposisi secara bertubi-tubi.

Kosa kata sontoloyo dan genderuro, tambahnya, adalah bahasa umum di kalangan masyarakat, namun menjadi seksi ketika dimunculkan di tahun politik sekarang ini.

Sementara itu, Irma Suryani Chaniago, politikus dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) dalam kesempatan yang sama menjelaskan, Jokowi menggunakan kosa kata sontoloyo dan genderuwo sebagai sikap “geram”-nya dalam menyikapi kritik tanpa data dan berlebihan dari lawan politiknya. (Alf)

tag: #partai-amanat-nasional  #jokowi  #pilpres-2019  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement