JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP PKS Almuzzammil Yusuf mengkritik langkah BadanIntelijen Negara (BIN) terkait rilis41 masjid di lingkungan kementerian, lembaga, dan BUMN yang diduga terpapar pahamradikalisme.

Muzammil menilai, informasiyang dirilis ke publik itu kini justruberujung polemik dankegaduhan di tengah masyarakat.

Padahal, kata dia, selaku institusi negara BIN seharusnya menyampaikan Informasi tersebut ke pengambil kebijakan negara.

"Itu kan bukan untuk informasi publik," kata Muzzammil di Jakarta, Minggu (25/11/2018).

Muzzammil pun menyarankan BIN kembali fokus pada tupoksi sebagaimana mestinya.

"Jangan sampai, dalam situasi politik saat ini, keberadaan BIN justru membuat polemik di tengah masyarakat. Harus disampaikan ke pengambil kebijakan, dan biarkan pengambil kebijakan yang nanti menyampaikan informasi ke publik," tuturnya.

Sebelumnya, BIN memerinci ada 11 masjid di Kementerian, 11 masjid di lembaga, dan 21 masjid di BUMN yang terpapar paham radikal. Bahkan 17 di antaranya masuk kategori tinggi.

"Berdasarkan pemetaan dari kita, dari 100 masjid di kementerian, lembaga, dan BUMN itu terdapat 41 masjid yang terindikasi terpapar paham radikal," ujar Kasubdit di Direktorat 83 BIN, Arief Tugiman, dalam diskusi 'Peran Ormas-ormas Islam dalam NKRI' di kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018) lalu. (Alf)