Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 30 Nov 2018 - 15:21:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Besok, Kelompok Penentang Reuni 212 Kumpul di Senayan

97jelang-reuni-alumni-212-ini-tanggapan-tkn-jokowi-maruf-0DZxew6m9O.jpg.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dua hari jelang Reuni Akbar 212 yang akan berlangsung di Silang Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018), gelombang penolakan makin kencang disuarakan sejumlah kelompom masyarakat.

Rencananya, Sabtu (1/11/2018) besok, para penentang Reuni 212 akan berkumpul di Masjid Al-Bina di Jalan Pintu Satu Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.

Aksi penolakan Reuni 212 ini digagas oleh Forum Rembuk Masjid Indonesia (Formasi).

"Kami menolak tegas Reuni Akbar 212 karena sudah ditunggangi HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)," kata Ketua Umum Formasi, Gus Sholeh Mz, Jakarta, Jumat (30/11/2018).

Bukan cuma itu, menurut Gus Sholeh, Reuni 212 yang diselenggarakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 sudah direcoki nuansa politis.

"Reuni 212 itu kampanye terselubung dari pasangan capres/cawapres tertentu," ujar Gus Sholeh.

Gus Sholeh menuturkan, kegiatan yang akan digelar besok, selain membacakan pernyataan sikap menolak Reuni Akbar 212, juga akan dilaksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Kegiatan besok sekaligus ajang silaturrahmi ulama dan takmir masjid se Jabodetabek," pungkas Gus Sholeh seperti dikutip Rmol.

Diketahui, sebelumnya kelompok penentang Reuni 212 juga menggelar aksi unjuk rasa di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (29/11/2018) kemarin.

Mereka yang mengatasnamakan diriGerakan Jaga Indonesia (GJI)mengecam Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengeluarkan izin bagi alumni 212 itu.

Bahkan, dalam aksi kemarin sejumlah massa melakukan tindakan tak terpuji dengan mencoba menerobos Balaikota DK. Mereka nekat hendak melompati pagar kantor Anies.

Karena gerbang tak dibuka, massa GJI kemudian mendorong dan menggoyang-goyangkan pagar dan gerbang Balaikota.

Aksi saling dorong pun tak bisa dihindarkan.Beruntung, para petugas dan Pamdal yang berjaga di Balaikota berhasil meredam massa.

Tidak hanya itu, sejumlah pendemo juga mengintimidasi wartawan yang melakukan peliputan.

Mereka yang menuntut Anies mencabut izin penggunaan Monas menolak aksinya tersebut difoto atau direkam para wartawan yang setiap hari meliput di Balai Kota.

"Ngapain lu ambil-ambil gambar. Inget ya, gua hafalin tampang lu," teriak seorang pendemo."Awas lu jangan ngerekam-ngerekam," sambungnya.

Koordinator Aksi GJI, Tirtayasa menuntut agar Anies mencabut izin penyelenggaraan Reuni Akbar 212 yang akan digelar di Silang Monas, Minggu (2/12/2018) mendatang.

Mereka menganggap, Reuni 212 itu memiliki agenda politik terselubung dari pihak-pihak yang ingin negara terpecah.

Tirtayasa juga menolak rencana pengibaran bendera bertuliskan kalimat tauhid dalam acara tersebut. Karena, menurutnya, lambang bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) itu sudah dilarang pemerintah. (Alf)

tag: #aksi-212  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement