JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tergabung dalam Wadah Pegawai (WP) menuntut komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menuntaskan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
Minggu (2/12/2018) kemarin, tepat 600 hari sudah wajah Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda kasus tersebut berhasil diungkap aparat kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengakui, pihaknya belum dapat menemukan penyerang terhadap Novel Baswedan.
Ia mengatakan, para penyidik telah melakukan segala cara untuk mengungkap kasus tersebut, termasuk melakukan cek alibi terhadap sejumlah pihak yang diduga terlibat. Namun, hasilnya nihil.
"Informasi di tempat kejadian perkara (TKP) ada beberapa yang dicurigai dan sudah kami lakukan cek alibi. Cek alibi sampai sekarang belum menemukan (pelaku)," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (7/12/2018).
Pada Juli lalu, polisi setidaknya sudah melakukan cek alibi terhadap lima terduga pelaku berinisial M, AL, H, Mi dan MSH.
Saat itu, kelima terduga menolak disebut sebagai penyerang Novel dan beralibi tidak berada di lokasi saat penyerangan terjadi.
Argo mengatakan, cek alibi dilakukan secara detail untuk memastikan kebenaran alibi para terduga pelaku.
"Karena cek alibi jelas, dari mereka pergi, misalnya pergi ke Malang. Kami bisa melihat dari CCTV, tiketnya, di Malangngapain, ambil uang di ATM pun kami tahu. Hari per hari sudah ketahuan," kata dia.
Dalam kasus ini, polisi melakukan dua metode yaitu induktif dan deduktif. Personel gabungan dari Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres, hingga Polsek dikerahkan untuk mencari dalang penyiraman air keras terhadap Novel. (Alf)