JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bisnis pertanian diprediksi bakal menjadi industri yang menjanjikan di masa depan.
Bahkan, wirausaha pertanian bisa menjadi investasi yang bisa dilakukan sembari menyalurkan hobi.
“Namun, menekuni wirausaha bidang pertanian juga harus berani ambil resiko dan keputusan,” kata Ketua Harian Pemuda Tani Indonesia, Suroyo usai Dialog Tani NasionalHimpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,bertema “Ayo Bertani, Pertanian Investasi Masa Depan”, di Jakarta, Jumat (14/12/2018).
“Anak-anak muda ditantang menjadi pebisnis handal dalam sektor pertanian yang menggunakan teknologi,” tambahnya.
Sekretaris Program Studi Agribisnis UIN Jakarta, Iwan Aminudin menyebut, kalangan anak muda harus mulai merespon positif peluang bisnis pertanian. Karena, menurutnya, bisnis sektor pertanian sangat menggiurkan.
Akademisi Agribisnis UIN Jakarta, Dewi Rahmawati menambahkan, bahwa tantangan yang dihadapi dalam menumbuhkan wirausahawan baru bidang pertanian ini adalah masalah pola pikir.
“Seharusnya pemuda dari desa yang belajar di kota kembali ke desa untuk membangun, bukan bertahan di kota dan menjadi pekerja,” paparnya.
Dewi mengatakan, proses kuliah adalah investasi masa depan dan bisa memberikan dampak dalam membangun desa dengan teknologi terbarukan dan lebih modern di desa-desanya.
“Jangan sampai mahasiswa agribisnis yang sudah lulus masih bertahan di kota dan menjadi pekerja. Padahal sebenarnya dia adalah investasi dalam membangun desanya,” jelas dia seperti dikutip dari beritamoneter.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN, Agus Salim, menegaskan, saat ini Indonesia sedang memasuki revolusi industri 4.0 yang berbasis IOT (Internet of Think), termasuk bidang pertanian.
“Saya pernah ke Korea dan melihat bagaimana majunya industri pertanian di sana dengan teknologi tinggi,” terang dia.
Menurut Agus, di Korea petani mengelola lahan yang sangat luas secara efisien. Karena ditunjang teknologi maju, seperti kontrol lahan, pengairan, pemupukan dan lain-lainnya dengan menggunakan teknologi yang maju.
“Kita juga bisa seperti itu, kita bisa menjadi pelopor petani modern,” tandasnya. (Alf)