JAKARTA(TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Indonesia Air Carriers Association (INACA), I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau yang karib disapa Ari Askhara mengklarifikasi soal isu mahalnya harga tiket pesawat dan kaitannya dengan harga avtur.
Hal ini disampaikan Ari, sekaligus untuk memberikan edukasi dan penjelasan kepada masyarakat atas kondisi industri penerbangan di Tanah Air.
Namun, hal tersebut dipastikan tidak untuk menyudutkan pihak tertentu.
Saat ini, kata Ari, soal mahalnya harga tiket pesawat dan avtur kembali menjadi sorotan setelah Presiden Joko Widodo mengungkapkannya, saat memberikan sambutan dalam acara gala dinner HUT ke 50 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Senin (11/02/2019) lalu.
"Mewakili seluruh anggota INACA, kami mohon maaf bila ada statement dari INACA, atau anggota INACA lainnya yang menyampaikan tentang peningkatan harga tiket, dan dikaitkan dengan harga avtur sehingga hal tersebut menjadi polemik," kata Ari, Kamis (14/2/2019).
Ia memastikan, harga avtur tidak secara langsung mengakibatkan harga tiket pesawat menjadi lebih mahal.
Menurut dia, beban biaya operasional penerbangan juga menjadi tingginya harga pesawat. Seperti leasing pesawat, maintenance dan lain-lain menjadi lebih tinggi di tengah meningkatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat.
"Sebagai Lembaga nirlaba yang beranggotakan 34 maskapai penerbangan di Indonesia, INACA berkomitmen akan terus menjaga hubungan baik dengan semua pihak, baik relasi bisnis maupun relasi non bisnis," katanya.
Selain itu, menurut dia, INACA akan terus membangun hubungan yang konstruktif dengan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder untuk kesinambungan bisnis penerbangan serta terus melayani masyarakat.
"Kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan para stakeholder kepada INACA sehingga iklim bisnis penerbangan semakin baik," ujarnya. (Alf)