Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Senin, 11 Mei 2015 - 12:37:26 WIB
Bagikan Berita ini :

DPR: Tangani Prostitusi Online Jangan Hanya Memblokir Situs

52saleh p daulay.jpg
Saleh Partaonan Daulay (Sumber foto : indra kusuma)

JAKARTA (TEROPONGSEANAYAN) -Praktik prostitusi online perlu penanganan serius. Pemerintah melalui aparatnya harus menangani kasus ini karena sudah memicu keresahan.

"Tapi jangan hanya sampai pemblokiran saja, harus ditindak lanjuti dengan penanganan secara hukum, apalagi aturannya sudah jelas ada," kata Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay, Senin (11/05/2015).

Pernyataan Saleh terkait maraknya prostitusi online akhir-akhir ini. Bahkan belakangan ramai diberitakan keterlibatan artis berinisial AA yang menjajakan diri melalui dunia maya dengan tarif antara Rp80 juta-Rp200 juta sekali kencan.

Menurut Saleh, Kementerian Infokom bisa diminta untuk memblokir situs-situs yang diduga menjadi ajang bisnis tersebut. Sedangkan aparat penegak hukum bergerak mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku yang memang terbuktu terlibat kasus prostitusi.

"Bagi mereka yang terbukti melanggar, harus diproses. Ada UU Pornografi, UU ITE dan KUHP, semua bisa digunakan untuk menjerat para pelakunya," katanya.(ss)

tag: #prostitusi online  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PRAY SUMATRA
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

GP Ansor Apresiasi Prabowo Bangun Kampung Haji di Makkah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Des 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas kebijakan dan arah kepemimpinan beliau yang ...
Berita

TelkomGroup Siaga Nataru 2025/2026, Pastikan Layanan Andal dan Percepat Pemulihan Jaringan di Wilayah Bencana

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) bersama seluruh operating company memastikan kesiapan infrastruktur digital menjelang momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 ...