JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syandzily menyampaikan bahwa Bowo Sidik Pangarso yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK tidak ada kaitanya dengan partai pimpinan Airlangga Hartanto. Tindak tanduk Bowo juga disebut bukan merupakan perintah partai berlambang pohon beringin.
Diketahui, kasus yang membelit Anggota Komisi VI DPR RI itu KPK berhasil mengamankan ribuan amplop yang diduga akan digunakan untuk serangan fajar dalam Pemilu 2019 pada 17 April mendatang.
"Kasus yang dihadapi saudara Bowo Sidik Pangarso sama sekali tidak ada kaitannya dengan Partai Golkar," kata Ace dikonfirmasi TeropongSenayan, Jumat (29/3/2019).
"Kami tidak memerintahkan kepada siapapun kader Partai Golkar untuk melakukan serangan fajar yang dananya bersumber dari dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan," tegas Ace.
Ace juga menegaskan, bahwa serangan fajar yang rencananya akan dilakukan oleh Bowo itu merupakan inisiatif yang bersangkutan dan bukan merupakan strategi pemenangan Partai Golkar.
Diketahui, sebelumnya KPK menemukan kardus-kardus berisi uang milik Bowo Sidik Pangarso, di sebuah perusahaan. Perusahaan yang dimaksud yaitu PT Inersia yang berlokasi di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Uang yang diduga untuk serangan fajar itu disita oleh KPK. Ada sebanyak 84 buah kardus berisikan uang dugaan suap senilai Rp 8 miliar. Uang dalam bentuk pecahan Rp 50 ribu dan Rp 20 ribu tersebut berada dalam 400 ribu amplop putih.
KPK menduga uang tersebut akan digunakan politikus Golkar ini untuk serangan fajar di 2019. Terungkap pula, bahwa Inersia sendiri merupakan perusahaan milik Bowo Pangarso.
"Yang di amplop ini ditemukan di satu tempat, di satu ruangan yaitu di PT Inersia," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan, Jumat (29/3/2019).
Basaria menjelaskan, berdasarkan pengakuan dari Bowo, sebanyak 84 kardus berisi uang Rp 8 miliar tersebut akan digunakannya untuk kepentingan pribadi. Yakni, untuk maju sebagai caleg anggota DPR Dapil Jawa Tengah II.
"Untuk sementara dari hasil pemeriksaan tim kita, beliau mengatakan, ini memang dalam rangka kepentingan logistik pencalonan dia sendiri sebagai anggota DPR," terangnya. (Alf)