Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Kamis, 11 Apr 2019 - 14:41:12 WIB
Bagikan Berita ini :

Kritik Pembangunan Infrastruktur Tol Darat, HIPPI: Monyet Saja Enggak Lewat

tscom_news_photo_1554968472.jpg
Diskusi Ekonomi Bersama Millenials Economist Forum bertema '5 Percents Trap Jebakan Ekonomi 5%', Rabu (10/4/2019). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ada anomali di tengah gencarnya pemerintahan Jokowi membangun insfrastruktur. Sebab, gencarnya pmbangunan tersebut tidak berbanding lurus dengan daya beli masyarakat.

Demikiandisampaikan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Suryani Sidik Motik dalam acara Diskusi Ekonomi Bersama Millenials Economist Forum bertema "5 Percents Trap Jebakan Ekonomi 5%", Rabu (10/4/2019).

Yani panggilan akrabnya, menjelaskan, saat ini infrastruktur dibangun tapi pabrik semen kehilangan pasar. Menurutnya, industri lebih membutuhkan tol laut ketimbang tol darat.

"Infrastruktur itu harus follow function industry. Jadi orang bangun infrastruktur kalau industrinya ada. Ini bangun infrastruktur yang monyet saja enggak lewat. Mestinya tol laut, kenapa jadi tol darat?" ungkap Yani.

Menurut Yani, jalan tol laut dengan satu kapal tongkang bisa mengangkut 3000 ton-4000 ton. Sementara, dengan jalan tol satu truk hanya mampu memuat barang 20-30 ton. Sehingga dengan tol laut bisa lebih murah bisa mengangkut hasil bumi dari Kalimantan ke Surabaya atau ke Papua.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rizal Edi Halim mengungkapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% menjadi seperti halusinasi.
Indonesia bisa mencetak pertumbuhan lebih dari itu karena sampai saat ini Indonesia tidak mengalami eksternal shock yang besar seperti yang dihadapi pada tahun 2008.

"Jadi argumentasi pertumbuhan ekonomi 5% adalah prestasi membawa kita halusinasi dan itu jebakan. Kenapa bisa 5%? karena ada persoalan dalam mengelola ekonomi kita, ada disorientasi dan hilang fokus," tukasnya. (Alf)

tag: #proyek-infrastruktur  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement