Opini
Oleh Yayat Biaro pada hari Senin, 22 Apr 2019 - 21:00:40 WIB
Bagikan Berita ini :

Catatan akhir: Selamat Jalan Kawan Een

tscom_news_photo_1555941640.jpg
(Sumber foto : Ist)

Saya menuliskan catatan akhir untukmu karena banyak sekali catatan baik yg kupunya tentangmu, tentang keluasan hatimu menghadapi banyak kesempitan yg kita alami. Saya tuliskan catatan akhir ini utk membendung airmataku, karena kita sudah terlalu sering memperlakukan kesulitan dan kerumitan hidup sebagai senda gurau saja. Saya belajar mengejek setiap masalah hidup dari sikap sederhanamu menghadapi persoalan. Untuk semua itu catatan akhir ini aku tuliskan.

Banyak kawan sering terkejut saat sy ceritakan betapa engkau menghadapi semuanya secara relax dan ringan. Tak ada masalah berat dihadapanmu. Itulah kenapa banyak kawan selalu merasa nyaman berada bersamamu. Dengan kedalaman penghayatanmu akan makna kesementaraan hidup membuat suasana segenting apapun menjadi tetap bisa ditertawakan bersamamu. Engkau menjadi semacam tempat kami menemukan jeda menyenangkan dalam rutinitas hidup yg kaku dan sering membosankan.
Bersamamu tak ada medan yg membuat kami menjadi gentar, di darat pun juga di laut.

Banyak kawan tak tahu, keluasan bacaanmu membuatku sering merasa malu telah menganggapmu tak lagi membaca. Berulang kali kau mengingatkanku utk membaca ulang beberapa buku yg bagimu telah manjadi klasik, untuk banyak hal soal ini mungkin aku yg paling benyak berhutang padamu. Belakangan aku mulai mengerti, kau mendalami tema-tema penting dalam hidup tidak untuk kau pamerkan dalam gemuruh diskusi dan debat di komunitas kita, kau mendalaminya utk kepentingan lain, untuk bekalmu memahami dan menghadapi hidup seringan mungkin. Diantara kami sering mendalami setiap topik penting utk merawat eksistensi, kau mendalaminya utk memahami.

Sejak mengenalmu dalam interaksi di Dipo 16 A, entah kenapa sy selalu merasa engkau adalah kawan yg serius dalam pemikiran tapi santai dalam sikap pergaulan. Tak pernah nampak ambisimu soal hidup. Kau selalu bisa memilih sikap utk memahami persoalan kawan, diantara gemuruh soal pribadimu, bahkan ketika hidupmu dlm ketegangan kau masih bisa bersikap utk mendahulukan kawan. Beda dengan kami, kau hadir tanpa menunjukan “keterjajahan” dengan beragam doktrin pemikiran yg kau baca. Kau selalu berhasil utk bisa bersikap merdeka.

Dalam pergulatan politik, kami sering terjebak dalam kerumitan yg disebabkan pilihan subyektif dan partisan. Kami menjadi mahluk pengabdi kepentingan karena gagal memaknai dimensi kesemntaraan dlm kekuasaan. Justru disaat seperti itu, sikapmu yg tanpa beban hadir menyadarkan kami, kau hadir utk menginterupsi kegagapan kami dalam timbunan hasrat pribadi yg berlebih. Kau membuat situasi menjadi ringan karena melepas hasrat pribadi jauh dibelakang ketika yg lain berusaha menyusunya di depan. Membebaskan diri dari kepentingan pribadi berlebihan menjadi bekalmu menjadi ringan dalam menentukan sikap dan pilihan. Kau tak gampang terkunci oleh keadaan, disetiap kesempitan kita, selorohmu kadang menjadi kunci bagi jalan keluar persoalan.

Bagi kami kau adalah sosok yg selalu bisa menemukan jalan keluar dalam setiap kerumitan. Keriangan adalah warna kuat dlm setiap kehadiranmu. Saya berulang kali berhutang inspirasi kepadamu. Saya berhasil menghadapi kepelikan persoalan justeru karena canda mu.

Pagi tadi, saat sebagian dari kami terlelap dalam suasana hening dini hari, sebagai mahluk biasa, engkau dengan damai menghadapi kematian dan tak ingin menghindar atau mencari jalan keluar. Seperti selalu kau katakan, "kematian bukanlah kesulitan, dia adalah kepastian utk meniti tahap selanjutnya dlm perjalanan".

Selamat jalan kawan.
Aku dalam perjalanan mengunjungimu, aku tak lagi berharap kau menjemputku, menemaniku ke rumah kopi kesukaan kita, tak akan ada lagi tawa dan canda, aku hanya akan ke pusaramu untuk melantunkan do’a terbaik yang aku punya.

Selamat Jalan Bung Een.
Kami sahabat yg mencintaimu,,,

Yayat Biaro

Perjalanan Merak – Bakauhuni

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Ahlan Wa Sahlan Prabowo Sang Rajawali!

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Rabu, 24 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan Prabowo Subianto sah sebagai Presiden RI ke delapan. Itu adalah takdir Prabowo yang biasa dipanggil 08 oleh koleganya. Keputusan MK ...
Opini

Jalan Itu Tidaklah Sunyi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --"Jika Mamah jadi penguasa apakah Mamah akan menjadikan anak Mamah pejabat saat Mama berkuasa?" Itu pertanyaan anakku malam ini. Aku mendengarkan anakku ini. ...