JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kader muda Partai Golkar Almanzo Bonara menyambut baik pernyataan Istana yang menyatakanPresiden Jokowi tak akan cawe-cawe pada gelaran Munas Golkar,awal bulan depan. Jokowi dipastikan netral dan tidak memihak pada salah satu calon ketua umum.
"Saya meyakini Presiden Jokowi punya keinginan kuat agar Partai Golkar tetap solid jelang Musyawarah Nasional nanti, diharapkan nantinya dinamika Munas berjalan secara demokratis. Karena Presiden tidakikut mencampuri urusan internal Golkar," kata Bonara dalam pesan singkatnya, Rabu (13/11/2019).
Bonarajuga mengaku tak masalah jika nantinya pemilihan Ketum dilakukan secara aklamisi, selama itu hanya ada satu calon yang maju.
Meskipun, dia yakinjelang Munas akan ada kandidat lain yang muncul.Apalagi,selain petahana Airlangga Hartarto, beberapa bulan terakhir muncul nama Bambang Soesatyo, Indra Bambang Utoyo dan Ridwan Hisyam.
Bonara pun berharap,banyaknya kandidat akan membuat Munas berlangsung sengit, sehingga muncul pertarungan gagasan dan ideuntuk membenahi kapal besar Partai Golkar yang saat ini hampir karam.
"Jadi, saya kira, tidak boleh ada upaya apapun untuk mengkebiri hak konstitusi kader yang ingin maju menjadi calon ketua umum, apalagi menggunakan legitimasi kekuasaan untuk menekan dan mengintimidasi kader partai yang punya pandangan dan pilihan politik berbeda," tegas dia.
Bonara menegaskan,ruang demokrasi harus dibuka secara fair, berdasarkan ketentuan dan mekanisme yang diatur dalam AD/ART Partai Golkar. Jangan sampai ruang demokrasi dipenggal hanya untuk kepentingan segelintir kelompok tertentu yang selama ini menabrak aturan main di partai.
"Saya kira kultur dan dinamika demokrasi yang bergulir di internal Partai Golkar tidak akan membuat Partai Golkar berjarak dengan pemerintah. Artinya, siapapun kandidat calon ketua umum Partai Golkar yang terpilih nanti akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi," katanya.
"Jadi, harapan terbesar kami sebagai generasi muda adalah Munas harus menghasilkan ketua umum baru yang benar-benar bisa fokus pada kerja-kerja politik dan konsolidasi organisasi untuk membesarkan Partai Golkar, meningagat kompleksitas tantangan partai ke depan yang semakin besar," tambahnya. (Alf)
