Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 30 Nov 2019 - 21:36:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Pengamat: Sejak Munas Golkar 1998, Pengaruh Kekuasaan Sangat Besar

tscom_news_photo_1575124617.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yudha berharappelaksanaan Munas Golkar digelar secara demokratis dan transparan.

Dia menyebut, pemilihan Ketum Golkar mestinya menjadi pilihan pihak internal, bukan eksternal.

Hal ini disampaikan Hanya merujuk pada kontestasi pemilihan Ketum Golkar yang selama ini dikenal selalu dibumbuhi pengaruh pihak eksternal atau pemerintah.

"Sejak Munas Golkar 1998, kita tidak bisa menyangkal pengaruh eksternal kekuasaan sangat besar. Siapa yang menjadi Ketum Golkar sangat ditentukan oleh faktor di luar Golkar itu sendiri. Mudah-mudahan munas kali ini tantangan sekaligus harapan saya, apakah Golkar mampu memilih ketumnya adalah pilihan internal Golkar," ujar Hanta dalam diskusi bertema "Munas X Partai Golkar: Harapan & Tantangan Partai Golkar Pada Munas 2019" di Cikini, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).

Dia pun meminta Partai Golkar menggelar debat adu gagasan bagi calon Ketua Umum di Munas. Debat adu gagasan caketum pernah digelar saat pelaksanaan Munas Golkar pada 2016.

"Saya teringat menjelang Munas sebelumnya ada tarung gagasan pada saat itu dibikin di Surabaya, Denpasar, saya panelisnya. Nah, harapannya, dalam beberapa hari ini Golkar memberikan tradisi politik bagus dan baru di Indonesia pada saat itu," katanya.

Menurut Hanta, debat adu gagasan caketum itu harus diikuti minimal dua kandidat. Tujuan debat itu untuk memberikan hal positif kepada masyarakat.

"Apakah menjelang munas yang tinggal hitungan hari ini ada semacam tontonan atraktif dan positif bagi masyarakat Indonesia, yaitu tarung gagasan debat caketum. Tapi kalau calonnya cuma satu, bagaimana mau didebatkan, minimal dua. Jadi itu, Golkar sudah memulai tradisi lima tahun yang lalu, mudah-mudahan dilanjutkan di Munas 2019," jelas dia.

Pasca-Munas, Hanta berharap Golkar bisa menjadi partai politik yang mendapatkan kursi terbanyak pada Pemilu 2024. Saat ini perolehan Golkar mengalami penurunan sejak Pemilu 2009.

"Bagaimana Golkar mengembalikan tren kursinya yang catatan saya dari Pemilu 2009, tahun 2014, tahun 2019 itu jumlah kursinya tren turun, belum pernah naik Golkar. Pasca-Reformasi kalau sekarang tidak begitu banyak penurunan. Nah bagaimana ketum baru, siapa pun terpilih itu membalik trennya kursi Golkar naik. Itu dia akan memiliki catatan," tutur dia. (Alf)

tag: #partai-golkar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement