JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan NasionalSentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ali Wongso Sinaga berharap sengketa kepengurusan dengan Ade Komaruddin (Akom) bisa direkonsiliasi. Sebagai salah satu ormas pendiri partai Golkar, Ali menilai perpecahan tidak akan bagus untuk menyokong majunya partai.
Hal itu disampaikan Ali Wongso Sinaga dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (21/7). Dalam konferensi pers itu, Ali Wongso Sinaga didampingi Wakil Ketua Umum Depinas SOKSI Erwin Ricardo, Ketua Depinas SOKSI Ansyari dan Wakil Sekjen Depinas SOKSI Helmi Zen.
"Kami menghendaki konsolidasi SOKSI yang mempersatukan keluarga besar SOKSI yang masih belum mau bersatu dengan prinsip menjunjung tinggi konstitusi (AD/ART)," kata Ali di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/7/2020).
Ali pun berharap agar jalur inskonstitusional tidak dilakukan oleh kubu Akom. Seperti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Nasional (Munas) agar tidak dilaksanakan. SebabSurat Keterangan Terdaftar (SKT) SOKSI versi Akom sudah dicabut oleh Kemendagri pada 3 Desember 2019.
"Dan fakta organisasi SOKSI memandang bahwa pencabutan SKT tersebut merupakan langkah tegas dan cermat Kemendagri melaksanakan asas-asas pemerintahan yang baik dalam rangka menegakkan kepastian hukum dibidang Ormas," imbuhnya.
Selain itu, Ali menilai rencana Mukernas dan Munas SOKSI versi Akom telah melanggar AD/ART. "Kami Depinas SOKSI yang sah secara konstitusional dan hukum serta pemegang hak cipta atas nama dan seni logo SOKSI yang dilindungi UU dengan ini mengimbau kepada pihak tertentu tersebut untuk menahan diri," jelasnya.
Atas dasar itu, Ali berharap Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan pihak kepolisian agar mempertimbangkan ulang untuk menghadiri Mukernas dan Munas SOKSI versi Akom.
"Ya kami berharap agar simbol-simbol kenegaraan tersebut bisa secara bijak menyikapi permasalahan SOKSI ini secara menyeluruh," tutupnya.
Sebagai salah satu ormas pendiri Partai Golkar, SOKSI akan terus memperjuangkan kesejahteraan para karyawan dan buruh yang selama ini menjadi basis massa SOKSI. Di samping itu, SOKSI juga akan mendorong pemberdayaan masyarakat melalui upaya peningkatan keterampilan para pelaku UMKM, buruh dan petani.