JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Tokoh Nasional, Rizal Ramli menyebut perbuatan korupsi terjadi disebabkan oleh demokrasi kriminal yang memakan biaya sangat mahal untuk menduduki jabatan politik.

Demikian hal tersebut disampaikan Rizal Ramli dalam kegiatan diskusi yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dalam rangka memperingati 23 tahun, yang di selenggarakan pada Sabtu (22/5/2021).

Menurutnya, setidaknya untuk maju sebagai Bupati membutuhkan biaya paling sedikit 50-100 Milyar, sementara Gubernur lebih besar lagi 300-500 Milyar, sedangkan untuk maju sebagai Presiden minimal 3 Triliyun.

Untuk itu, Rizal Ramli menyebut hal paling fundamental yang harus diubah dari Demokrasi Kriminal minimal ada dua hal. Pertama, hilangkan Presidensial Treshold. Dan yang kedua adalah Partai Politik harus dibiayai oleh Negara.

"Demokrasi kriminal saat ini menyebabkan tingkah laku korupsi di kalangan politisi dan pejabat publik, serta menyebabkan Oligarki menguasai Negara," ucap RR.

Sementara, Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Pusat Abdussalam mengatakan bahwa KAMMI sebagai organisasi gerakan yang lahir 2 bulan sebelum reformasi wajib menjaga komitmen semangat reformasi serta menolak segala bentuk korupsi.

"KAMMI lahir di era reformasi dengan salah satu tuntutan yaitu untuk berantas KKN. Bahkan saat ini korupsi semakin merajalela, maka KAMMI harus kembali bergerak melakukan sesuatu," ujar Salam.

Selanjutnya, dirinya menuturkan korupsi adalah musuh terbesar bangsa saat ini, oleh karena itu KPK tidak boleh dilemahkan, namun harus diperkuat, KPK harus membuktikan korupsi Bansos saat ini harus segera diselesaikan.

Selain itu, Pengurus Pusat KAMMI menyerukan kepada kader dan jajaran pengurus KAMMI dari tingkat komisariat hingga pusat agar juga menjadikan isu koruspi sebagai fokus.

"Gelar forum diskusi dan pendidikan anti korupsi di tiap sekretariat KAMMI, beri pencerahan kepada masyarakat dan selanjutnya lakukan aksi serentak, jangan biarkan Korupsi dan Oligarki menguasai dan merusak negeri kita tercinta ini," tandasnya.