Oleh Bachtiar pada hari Senin, 27 Sep 2021 - 11:38:50 WIB
Bagikan Berita ini :

Kurangi Ketergantungan Impor Bijih Besi, Aleg Komisi VII Ini Minta PT Krakatau Steel Benahi Sektor Hulu

tscom_news_photo_1632717530.jpeg
Mukhtarudin Anggota komisi VI DPR RI dari fraksi partai Golkar (Sumber foto : Istimewa)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Daya serap pabrik baja milik PT Krakatau Steel (Persero) terhadap produk bijih besi (iron ore) dinilai masih kecil, sehingga masih ketergantungan Impor dari negara luar.

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengaku persoalan impor bijih besi tersebut, karena PT Krakatau Steel (KS) belum mampu menyediakan bahan baku baja di dalam negeri. Grade bijih besi Indonesia juga tidak semua cocok dengan tungku atau kebutuhan industri hulu baja.

Sehingga harus dilakukan blending atas bijih besi. Hal inilah yang membuat PT Krakatau Steel mengimpor seluruh kebutuhan bahan baku iron ore pellet.

"Jadi, KS harus membenahi sektor hulu ya, ketersediaan (iron ore) penting untuk industri baja nasional kita," ujar Politikus Golkar itu, Senin, (27/9/2021).

Mukhtarudin menjelaskan, cakupan Industri baja sangat luas, meliputi rentang nilai yang panjang dari hulu sampai hilir. Hulunya dimulai dari proses hasil
tambang berupa pasir besi menjadi bijih besi (iron ore) dan dilanjutkan menjadi pellet yang merupakan bahan baku untuk pembuatan
besi baja.

Selanjutnya, diproses lagi pada tanur baja untuk menghasilkan produk baja antara yang menghasilkan bahan baku bagi
industri hilirnya sebagai produk akhir (end product).

"Sekali lagi ya, sektor hulu sangat penting, supaya tidak bergantung dengan India, Australia dan Brazil. Karena sampai saat ini KS masih sangat besar impor bijih besi dari tiga negara tersebut," imbuh Mukhtarudin.

Diketahui, sampai saat ini impor baja sebesar 66 persen yang terjadi pada Januari- Agustus 2021. Nilai tersebut meningkat dibanding periode yang sama tahun 2020.

Sementara impor slab, billet, dan bloom nasional mencapai 3 juta ton yang diimpor oleh PT Krakakatau Steel dengan nilai miliaran dollar per tahunnya. Slab, billet, dan bloom merupakan bahan baku utama industri baja dan semuanya belum dapat diproduksi di dalam negeri.

Bukan hanya itu, KS juga tidak mampu menghasilkan produk-produk baja engineering steel yang dibutuhkan sebagai bahan baku produk-produk bernilai tambah tinggi seperti otomotif dan permesinan.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini lantas bilang industri-industri tersebut tidak akan berkembang secara maksimal selama bahan baku bajanya tidak dapat dipasok dari dalam negeri.

"Oleh karena itu saya mendorong agar pabrik PT Krakatau Steel harus bisa memproduksi baja yang kualitas tinggi (advanced), selain mendukung industri otomotif dan mesin, produk baja lokal kita juga bisa bersaing di pasar global," pungkas Mukhtarudin.

tag: #baja-impor  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Pasca Pemilu, Ketua Fraksi PKS Jazuli: Siap Kolaborasi Bangun Bangsa

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 29 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyatakan pihaknya tidak pernah membatasi diri pasca Pemilu 2024. Menurutnya PKS adalah partai politik yang konsisten mendorong ...
Berita

Ahmad Najib Prediksi Timnas Indonesia Menang 2-1 Lawan Uzbekistan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI Ahmad Najib Qodratullah optimis Timnas Indonesia bakal menaklukan Uzbekistan dalam laga semifinal Piala Asia U-23 yang digelar di Stadion Abdullah bin ...