Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 08 Okt 2021 - 08:36:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Mahfud MD Khawatir Turunhya Citra Kepolisian Akibat Kesewenangan Polri

tscom_news_photo_1633656968.jpg
Mahfud MD (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, aduan paling banyak ke kompolnas yaitu keluhan masyarakat ihwal kinerja Polri.

"Dari berbagai surat tersebut yang paling banyak adalah keluhan atau pengaduan masyarakat terkait kinerja Polri," kata Mahfud.

Mahfud menyebut, sebelumnya stigma negatif yang dijatuhkan kepada Polri yang menjadi konsumsi publik dan ramai diperbincangkan seperti berkaitan dengan terjadinya tindakan represif oleh pihak Kepolisian dalam menangani kasus. Atau bahkan, kesewenangan yang dilakukan beberapa oknum polisi terhadap masyarakat yang seringkali menjadi konsumsi pemberitaan di tengah-tengah masyarakat.

Mahfud mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Polri akibat adanya oknum Polri yang kerap dibiarkan oleh pimpinan Polri.

Hal ini pun dibenarkan oleh Sugi selaku Kabid Humas LQ Indonesia Lawfirm, ia menilai bukti-bukti bahwa masyarakat tidak lagi percaya dengan kinerja kepolisian bisa dilihat dari komentar-komentar netizen tidak percaya kepada Polri karena banyaknya oknum yang sudah mengakar.

"Atasan POLRI meminta setoran dari anak buah dan jual beli perkara serta mengkriminalisasi masyarakat sangat membekas dan menciderai perasaan masyarakat. Banyak yang mengeluarkan sumpah serapah terhadap oknum POLRI. Ini indikator penting bahwa POLRI ditakuti karena kekuasaannya, namun netizen tidak lagi respek dan hormat kepada POLRI sebagai aparat penegak hukum karena kesewenangan oknum," ucap Sugi kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).

Sugi juga menuding Polri tidak lagi melindungi masyarakat tapi dipenuhi oknum jual beli perkara dan memeras masyarakat seperti contoh rekaman pemerasan 500 juta dimana seorang atasan penyidik meminta biaya SP3 dari Kanit, Kasubdit dan Direktur.

"Bagaimana POLRI mau dipercaya masyarakat terutama adanya dugaan Polda Sarang Mafia baik di Krimsus, Krimum maupun Itwasda Popda Metro Jaya. Tidak ada satupun Perwira Polda berani berikan klarifikasi dan transaparansi atas dugaan pemerasan para korban Investasi Bodong," tegasnya.

tag: #mahfud-md  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 03 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan ...
Berita

Peringati May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pekerja

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pekerja atau buruh. Hal ini disampaikan ...