Berita
Oleh Ilyas pada hari Senin, 19 Okt 2015 - 15:39:25 WIB
Bagikan Berita ini :
Usai Diseret di Majene

Liput Kekerasan Polisi-TNI Terhadap Jakmania, Wartawan Dipaksa Hapus Rekaman

58kekerasan-terhadap-wartawan-ilustrasi.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah seorang wartawan diseret oleh oknum polisi dan TNI di Majene Sulawesi Barat, kini sejumlah wartawan dipaksa hapus rekamannya. Peristiwa tersebut terjadi saat pertandingan antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Gelora Bung Karno, Minggu (18/10/2015).

Anehnya, pelaku dari dua peristiwa tersebut sama-sama merupakan oknum polisi dan TNI. Di Majene, seorang wartawan diseret oleh oknum polisi dan TNI setelah berupaya meliput kegiatan debat kandidat calon kepala daerah di wilayah tersebut.

Sementara di GBK, sejumlah jurnalis dipaksa menghapus rekaman hasil liputan saat petugas Kepolisian dan TNI membubarkan dan melakukan penangkapan terhadap sejumlah pemuda yang mereka tuding sebagai suporter Jakmania. Petugas gabungan terlihat melakukan langkah anarki dengan memukuli suporter yang kebanyakan justru anak-anak di bawah umur.

Salah satu yang dipaksa menghapus rekaman tersebut adalah koresponden SCTV-Indosiar Muhammad Subadri Arifqi. Dia dipaksa aparat untuk menghapus gambar polisi yang memukul warga dengan rotan.

"Suruh hapus, alasannya ini lagi hajat besar jangan bikin berita kisruh," katanya di SUGBK, Jakarta, Minggu (18/9/2015).

Ia tidak terima dengan perlakuan buruk aparat polisi dan TNI tersebut. Ia menilai, kejadian ini merupakan bentuk intimidasi terhadap jurnalis yang bekerja meliput setiap perisitwa di lapangan.

Bahkan, ia mengaku sempat mau dipukul oleh anggota polisi yang tak terima diambil videonya.

"Sempat dirampas secara paksa nyaris rusak, baju ditarik dan nyaris dipukul. Saya ambil gambar polisi pukuli warga dengan membabi buta mungkin polisi anggap ini buruk," jelasnya.

Tak terima diperlakukan seperti itu, Subadri mengaku melaporkan kejadian ini kepada Dewan Pers. Dia mengaku juga telah melaporkan kejadian tersebut ke kantor redaksinya di Tower SCTV Senayan, Jakarta Pusat. (iy)

tag: #kekerasan terhadap wartawan  #wartawan  #jurnalis  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Ini Kata Anies Soal Beredar Partai Perubahan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 04 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anies Baswedan membantah adanya tawaran untuk pembuatan partai. Beredar di sosial media rencana pembentukan partai perubahan dengan logo burung hantu. Dari foto yang ...
Berita

Gerindra Sebut Ucapan Luhut Sebagai Masukan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Harian Gerindra Dasco menilai pesan Luhut sebagai saran untuk Prabowo. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada ...