Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Senin, 05 Feb 2018 - 14:50:30 WIB
Bagikan Berita ini :

Cuma 5,07 Persen, Pertumbuhan Ekonomi 2017 Gagal Capai Target

57bps.jpg
Suhariyanto (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV 2017 sebesar 5,19 persen (yoy). Dengan demikian, secara akumulatif, pertumbuhan ekonomi pada 2017 tercatat mencapai 5,07 persen.

"Pencapaian ini di bawah target 5,2 persen, tapi angka 5,07 persen ini merupakan yang tertinggi sejak 2014," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (5/2/2018).

Menurutnya, banyak sentimen eksternal positif terjadi pada kuartal IV kemarin. Salah satunya adalah perbaikan ekonomi China dan Amerika Serikat, yang mengambil porsi 27 persen dari pangsa ekspor Indonesia. Tak hanya itu, kenaikan harga komoditas di kuartal IV juga mendorong nilai ekspor Indonesia seperti harga minyak dunia yang naik 23,61 persen secara tahunan dan komoditas tambang seperti aluminium, seng, dan tembaga.

Maka itu, tak heran jika nilai ekspor netto, yang merupakan pembentuk PDB Indonesia, mengalami peningkatan signifikan 9,09 persen sepanjang.

“Ini disebabkan karena perbaikan kinerja ekonomi negara tujuan ekspor dan meningkatnya harga komoditas. Adapun, ini merupakan komponen pembentuk PDB yang tumbuh paking signifikan,” ujar dia.

Sementara itu, nilai Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) di tahun 2017 juga membaik dan bertumbuh 6,15 persen. Ini disebabkan karena realisasi investasi riil jdi kuartal IV juga melesat 12,7 persen secara tahunan menjadi Rp179,6 persen.

Tak hanya investasi, penyerapan belanja pemerintah juga tercatat melesat 39,94 persen dibanding kuartal sebeumnya akibat belanja gaji dan tunjangan, utamanya guru dan tenaga pendidik. Menurutnya, ini cermin bahwa pengelolaan pengeluaran pemerintah masih belum baik, di mana seluruh penyerapan belanja dilakukan di akhir tahun.

“Tapi konsumsi pemerintah ini mengalami perbaikan. Kami melihat semua komponen pertumbuhan ekonomi ini terlihat positif,” jelas dia.

Jika dilihat dari bentuk komponennya, maka konsumsi rumah tangga masih memegang porsi PDB terbesar tahun 2017 yakni 56,13 persen, yang disusul oleh PMTB 32,16 persen, dan ekspor yakni 20,37 persen. (icl)

tag: #bps  #pertumbuhan-ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Peringati May Day 2024, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Kesejahteraan Pekerja

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 02 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wali Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim mengatakan, dirinya sangat mendukung upaya-upaya peningkatan kesejahteraan pekerja atau buruh. Hal ini disampaikan ...
Berita

Dave Laksono Hadiri acara Digital and Intelligent APAC Congress 2024 Bangkok

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Di era baru yang terus berkembang, teknologi seperti Al dan Cloud mendorong batasan desain bisnis, meningkatkan produktivitas, dan mentransformasi model bisnis. Ketika ...