Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 01 Mei 2019 - 13:55:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Perlu Investigasi Soal Adanya Muatan Politik Laporan Keuangan Garuda 

tscom_news_photo_1556693722.jpeg
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) untuk tahun buku 2018 menjadi sorotan. Sempat pula berhembus rumor adanya muatan politik di balik laporan tersebut.

Polemik laporan keuangan Garuda mencuat setelah dua komisaris PT Garuda Indonesia menolak pencatatan laporan keuangan tahun buku 2018.

Penolakan itu karena perjanjian kerja sama penyediaan layanan konektivitas dalam penerbangan nomor Citilink/JKTOSOG/PERI-6248/1018 yang ditandatani oleh PT Mahata Aero Teknologi dan PT Citilink Indonesia pada 31 Oktober 2019 beserta perubahannya dengan pendapatan perseroan dari Mahata sebesar USD 239.940.000 yang di antaranya sebesar USD 28.000.000 merupakan bagian hasil Perseroan yang didapat dari PT Sriwijaya Air, tidak diakui dalam tahun buku 2018.

Dua komisaris, yakni Chairul Tanjung dan Dony Oskaria yang mewakili PT Trans Airways dan Finegold dalam dokumennya menyatakan keberatan dengan pertimbangan pengakuan pendapatan dari perjanjian Mahata oleh Perseroan adalah sebesar USD 239.940.000 merupakan jumlah signifikan yang apabila tanpa pengakuan pendapatan ini perseroan akan alami kerugian sebesar USD 244,95 juta.

Sejalan memanasnya polemik tersebut berhembus rumor adanya muatan politik. Menanggapi rumor itu pengamat politik Hendri Satrio berpandangan diperlukan investigasi mendalam guna memastikan ada-tidaknya muatan politik dalam laporan keuangan PT Garuda.

"Harus ada investigasi mendalam mengenai adanya muatan politik, biar kita tahu apakah ada kepentingan politik di balik ini," kata Hendri saat dihubungi, Rabu (1/5/2019).

Hendri juga mengatakan, seharusnya Menteri Perhubungan dan Menteri BUMN Rini Soemarno dapat menengahkan persoalan ini.

"Garuda ini kan ditangani dua kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, seharusnya dia hadir jangan hanya mementingkan kantong pribadi saja," ucapnya.

Ia juga melihat bahwa laporan keuangan perusahaan plat merah itu sudah sangat profesional.

"Saya lihat si sejauh ini sudah sangat profesional," kata ia.(plt)

tag: #garuda-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...