Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Selasa, 07 Mei 2019 - 20:56:20 WIB
Bagikan Berita ini :

Soal People Power, Sandi: Posisi Pak Prabowo Tak Bisa Mendikte Rakyat

tscom_news_photo_1557237380.jpeg
Prabowo Subianto dan para petinggi parpol koalisi. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Cawapres nomor 02 Sandiaga Unomenceritakan bagaimana sikap Capres pasangannya, Prabowo Subianto terait wacanaseruan "people power". Prabowo, kata Sandi, tak bisa mendikte rakyat.

"Pak Prabowo kemarin menjelaskan posisinya yang sangat tegas bahwa Pak Prabowo itu nggak bisa mendikte masyarakat akan melalukan apa, karena masyarakat Indonesia sudah cerdas," kata Sandi saat ditemui di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019).

"Masyarakat Indonesia sudah sangat dewasa. Jika ada kecurangan (dalam Pemilu 2019) pasti masyarakat Indonesia akan menilai sendiri," imbuhnya.

Prabowo, lanjut Sandi, menyatakan bukan dalam posisi yang dapat menginstruksikan rakyat untuk berbuat sesuatu.

Namun, Sandi sendiri tak bisa menyatakan secara lugas soal kemungkinan masyarakat untuk tidak turun ke jalan.

"Tentunya ada upaya-upaya untuk kita melaporkan (kecurangan) tersebut dan pelaporan tersebut (terkait Pilpres 2019) berjalan," ujarnya.

Cawapres nomor urut 02 itu menyebut bahwa Prabowo tidak ingin berhipotesa. Ketua Umum Gerindraitu, sebut Sandi, masih berharap kecurangan dalam pilpres bisa ditindaklanjuti.

"Dan ini meng-quote Prabowo juga bahwa, "let not put an hypothesis". Jangan berhipotesa, kita tunggu prosesnya. Kita harapkan untuk dilakukan perbaikan, dilakukan koreksi sesuai dengan laporan-laporan yang sudah kasat mata," terang Sandiaga sambil menirukan pernyataan Prabowo.

Seruan soal people power diketahui muncul pertama kali dari mulut politikus senior Amien Rais. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat yang diatur UU No 9/1998 memiliki batasan yang harus dipatuhi.

"Meski dilindungi UU 98, itu tidak absolut. Kita tahu itu UU 98 ini mengadopsi aturan kebebasan berekspresi. UU itu mengadopsi ICCPR (International Covenant on Civil and Political Rights)," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Tito menyampaikan hal itu dalam rapat kerja (raker) bersama DPD RI. Agenda rapat adalah evaluasi pelaksanaan Pemilu 2019. (Alf)

tag: #prabowo-subianto  #pilpres-2019  #sandiagauno  #kpu  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soal Wacana Pembentukan Presidential Club, Barikade 98 Sebut Hanya Gimmick PolitikĀ 

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 08 Mei 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pembentukan Presidential Club yang diusulkan Prabowo Subianto dianggap hanya sebagai gimmick politik. Bahkan menjadi bentuk ketidakpercayaan diri sang presiden terpilih ...
Berita

Konsisten Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Lewat TJSL, Bank DKI Raih Penghargaan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Langkah aktif Bank DKI dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan lewat Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) kembali ...