TANGERANG SELATAN (TEROPONGSENAYAN) - Ibarat sebuah perjalanan yang mustahil untuk diungkapkan, namun begitu melangkah, tidak ada kekuatan dari luar dapat menghentikan. Seperti itulah Suhendar, setelah 10 tahun aktif menyoroti berbagai macam persoalan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kini siap diadu di ajang Pilkada 2020.
Pemuda kelahiran Tangerang, 28 Agustus 1982 ini merupakan seorang akademisi, aktivis sosial, kandidat doktor di bidang hukum dan salah satu pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Tangerang Public Transparency Watch (LSM TRUTH), yang aktif dalam menganalisis dan mengkritisi kebijakan publik.
Ia memutuskan maju sebagai bakal calon Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Pilkada serentak, yang akan diselenggarakan pada tahun 2020 mendatang. Keberanianya muncul dari kegelisahan dan rasa prihatinnya, lantaran penyelenggaraan pemerintahan daerah Kota Tangsel, yang sampai saat ini dinilai belum optimal dalam menghadirkan apa yang telah dicita-citakan oleh masyarakat.
"Kuatnya dorongan mereka yang memiliki perhatian hingga prihatin atas kondisi Kota Tangsel saat ini, memposisikan saya untuk mengambil peran lebih. Rasa tanggung jawab kemudian memanggil saya untuk menerimanya," kata Suhendar, saat berbincang dengan TeropongSenayan, di Kawasan BSD, Kota Tangsel, Sabtu (18/5/2019).
Tak hanya itu, tekadnya kali ini menurut pria yang juga berprofesi sebagai Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pamulang (Unpam), sekaligus menjawab tantangan untuk menghadirkan hakikat penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sebagaimana mestinya.
"Seperti mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan masyarakat, peningkatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peran serta masyarakat. Sehingga tercipta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan Kota Tangsel dalam bingkai NKRI," bebernya.
Sebagai putra daerah Kota Tangsel, yang kini juga berprofesi sebagai advokat pada LBH GP Ansor Banten ini pun menegaskan, bahwa ajang Pilkada 2020 mendatang harus mampu membangkitkan proses demokratisasi lokal, dengan tetap menjamin pluralisme dan kebhinekaan.
"Oleh karenanya, dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada, seraya tengadah berdoa dengan tangan terbuka, saya hadir dengan semangat untuk mewujudkannya, melalui paradigma tata kelola Pemerintah Kota Tangsel yang baru: ayo menjadi bagian dari perubahan, kita bangun bersama Kota Tangsel untuk lebih baik," tutup Suhendar.
Seperti diketahui, Kota Tangsel merupakan kota penyangga DKI Jakarta, yang terletak di Tatar Pasundan Provinsi Banten, Indonesia. Kota ini terletak 30 km sebelah barat Jakarta dan 90 km sebelah tenggara Serang, ibu kota Provinsi Banten. Dengan jumlah penduduk sebanyak 1.593.812 juta jiwa, dari tujuh kecamatan dan 54 kelurahan. (plt)
