Berita
Oleh Jihan Nadia pada hari Sabtu, 08 Jun 2019 - 13:51:33 WIB
Bagikan Berita ini :

Gelagat Partai Demokrat Ke Koalisi, BPN: Sejak Awal Tidak Full Dukung Prabowo-Sandi

tscom_news_photo_1559976693.jpeg
(Sumber foto : )

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Juru Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid memberi tanggapan mengenai Partai Demokrat (PD) yang merasa tidak lagi berada di koalisi Prabowo-Sandi.

Dia mengatakan PD tidak full turun maksimum dalam kampanye kubu 02 dan memang ia menyebut PD sejak awal setengah hati untuk mendukung 02.

"Tampaknya membuktikan kebenaran pendapat banyak orang/sebagian publik bahwa PD (yang bergabung 02 pada detik-detik akhir) sejak awal setengah hati dukung 02. Masih menurut pendapat publik, dukungan setengah hati PD kepada 02 dicirikan antara lain SBY dan AHY tidakfullturun maksimum kampanye 02. SBY mengritik secara terbuka pola kampanye PS/02 di GBK," Ujar Sodik di Jakarta. Sabtu (8/6/2019).

Menurut Sodik jika ada kritik di dalam internal, hanya perlu dibucarakan di ruang lingkup internal dan yang terkait, dan tidak untuk dipublikasi.

"Padahal, kalau sebagai anggota koalisi sejati, kritik tersebut bisa disampaikan secara tertutup langsung kepada capres dan cawapres," tutur Sodik

Tak hanya itu, Sodik juga menilai sikap PD Setelah hasil perhitungan quick count seperti sedang mencari jalan keluar untuk memisagkan diri dari koalisi 02.

"Setelah penghitunganquick countyang memenangkan 01, PD seperti sedang cari-cari alasan dan cari momen untuk keluar dari koalisi 02. Puncaknya adalah kritik keras atas apresiasi PS kepada Bu Ani, yang telah menetapkan keputusannya dua kali mendukung PS sebagai capres. Pilihan Bu Ani dua kali kepada PS adalah hal yang luar biasa yang karenanya PS memberikan testimoni apresiasi kebaikan Bu Ani. Apa yang salah dengan apresiasi tersebut? Kenapa SBY dan beberapa jajaran PD mengeksploitasi itu sebagai suatu kesalahan PS? Hal itulah yang kemudian dijadikan tambahan alasan untuk keluar dari koalisi 02. Manuver-manuver AHY kepada Jokowi dan Megawati akhir-akhir ini," sambung Sodik.

Selanjutnya, hal teesebut merupakan hak politik PD dan tentu Sodik menghimbau agar tidak perlu mendiskreditkan Prabowo-Sandi

"Tentu Itu adalah hak politik PD untuk keluar dari koalisi, tapi mohon jangan diskreditkan Prabowo Subianto/02 dengan alasan yang tidak masuk logika publik dan terkesan dicari-cari," pungkas Sodik.

tag: #partai-demokrat  #partai-gerindra  #susilo-bambang-yudhoyono-sby  #prabowo-subianto  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...