Berita
Oleh Fitriani pada hari Minggu, 07 Jul 2019 - 20:33:22 WIB
Bagikan Berita ini :

Yenny Wahid Ingatkan Pengurus PBNU Tak Umbar Hasrat Masuk Kabinet Jokowi

tscom_news_photo_1562506402.jpg
Munas NU: Presiden Joko Widodo didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (kedua kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (kedua kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Putri ketiga mendiang almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid meminta para pengurus Nahdlatul Ulama (NU) tak lagi mengumbar hasrat kepada publik ihwal keinginan untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet Jokowi-Ma"ruf Amin.

Yenny mengingatkan, bahwa tokoh nahdliyyin harus mampu menjaga semangat khittah dan tidak terjebak politik praktis.

"Pengurus NU harus mampu menjaga semangat khittah dan tidak terjebak dalam retorika politik praktis yang dapat mengakibatkan lunturnya wibawa NU sebagai sebuah organisasi besar," kata Yenny, Jakarta, Minggu(07/07/2019).

Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini menegaskan,tugas utama NU adalah menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa dengan memberikan masukan yang konstruktif, bukan malah terlibat dalam politik praktis apalagi hal-hal yang pragmatis.

"Saya mengimbau agar PBNU tidak menyuarakan ke publik permintaan untuk mendapatkan jatah menteri di kabinet mendatang," tegas Yenny.

Seperti diketahui sebelumnya, Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, K.H. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) terang-terangan meminta jatah menteri untuk kader NU di kabinet Jokowi - Ma"ruf periode berikutnya.

Lantaran menurutnya, tidak ada dukungan politik yang gratis atas kontribusi tokoh dan warga NU dalam kemenangan Jokowi-Ma"ruf di Pilpres 2019.

Selain itu, Rais "Aam PBNU, Miftachul Akhyar juga mengaku telah menyiapkan kader terbaik untuk diajukan sebagai menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo periode 2019-2024. "Kalau siap, sejak dulu siap," papar Miftachul di Jakarta pada Minggu, (23/06/2019).

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi menyampaikan, bahwa organisasinya memiliki kontribusi yang besar dalam upaya memenangkan Jokowi-Ma"ruf dalam pemilihan presiden.

Oleh sebab itu, ia berharap Jokowi-Ma"ruf bisa membalas kontribusi itu dengan mendapuk kader Nahdlatul Ulama mengisi gerbong pemerintahan.

"Kemarin kan juga sudah memberi kontribusi yang cukup besar, mudah-mudahan ya dibawa oleh Presiden," ungkap Masduki pada Selasa, (25/06/2019).

Tak hanya itu, petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan meminta agar jatah NU dan PKB dibedakan. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan sedang mengupayakan agar jatah PKB dan NU dipisahkan. (Alf)

tag: #pbnu  #jokowimaruf-amin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...