JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyatakan, pemerintah memasang target tinggi terhadap rektor asing yang direkrut untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Kita nanti tantang calon rektor luar negerinya. Kamu bisa tidak tingkatkan ranking perguruan tinggi ini menjadi 200 besar dunia. Setelah itu tercapai, berikutnya 150 besar dunia. Setelah ini 100 besar dunia," kata Nasir dalam keterangan persnya, Jumat (26/7/2019).
Menurut dia, pihaknya harus memberi tantangan seperti itu.
"Kita tidak bisa targetnya item per item. Bisa tidak mencapai target itu? Nanti (dia harus meningkatkan) publikasinya, mendatangkan dosen asing, mendatangkan mahasiswa asing, bahkan mahasiswa Indonesia bisa kirim ke luar negeri," katanya.
Pemerintah menargetkan pada 2020, sudah ada PTN di Tanah Air yang dipimpin rektor terbaik dari luar negeri. Selanjutnya pada 2024, jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi lima perguruan tinggi.
"Kita baru mapping (petakan). Mana yang paling siap, mana yang belum dan mana perguruan tinggi yang kita targetkan (rektornya) dari asing. Kalau banyaknya, dua sampai lima (perguruan tinggi dengan rektor luar negeri) sampai 2024. Tahun 2020 harus kita mulai," ujarnya.
Menteri Nasir memastikan bahwa pemerintah akan menyediakan langsung pendanaan untuk gaji rektor luar negeri tanpa mengurangi anggaran perguruan tinggi negeri tersebut. Dia mengakui saat ini ada beberapa perbaikan peraturan yang diperlukan untuk dapat mengundang rektor luar negeri.
"Saya laporkan kepada Bapak Presiden, ini ada regulasi yang perlu ditata ulang. Mulai dari peraturan pemerintahnya. Peraturan menteri kan mengikuti peraturan pemerintah. Nanti kalau peraturan pemerintahnya sudah diubah, peraturan menteri akan mengikuti dengan sendirinya," ujarnya. (plt)