Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Jumat, 09 Agu 2019 - 16:40:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Jelang Munas, KPK Diminta Pantau Calon Ketum Golkar yang Main "Hengky-pengky"

tscom_news_photo_1565343634.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ikut memantau dinamika di Partai Golkar jelang digelarnya pemilihan ketua umum padaMunas Golkar bulan Desember.

Boyamin juga meminta KPK menelusuri dugaan adanya hengky-pengky dalam pemilihan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2019-2024 di Komisi XI DPR RI.

Dia mengungkapkan,dugaan sumber dana yang diberikan kepada seluruh DPD tingkat II Partai Golkar se-Jawa Tengah sebesar 1000 Dolar Singapura berasal dari hengky-pengky dalam pemilihan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 2019-2024 di Komisi XI DPR RI.

Sumber TeropongSenayan menjelaskan, permainan hengky pengky dalam penentuan calon anggota BPK RI dilakukan oleh pengusaha berinisial A, lalu diserahkan kepada salah satu pengurus DPP Partai Golkar yang juga berinisial A.

"Jika benar informasi ini sungguh disayangkan dan aku benar-benar sedih betapa penyelenggaraan negara oleh oknum tertentu menjadi sarana untuk mengambil keuntungan pribadi dan kelompoknya dan mengabaikan kepentingan rakyat," kata Boyamin saat dihubungi, Jumat (9/8/2019).

Boyamin mengaku, dirinya sudah lama mendengar isu bahwa pemilihan pimpinan BPK terjadi dugaan suap dan gratifikasi meskipun memang sulit pembuktiannya.

"Kita minta KPK untuk segera menelusurinya dengan segala kewenangan dan alat sadap untuk membongkar dugaan praktek henky pengky ini dengan serius dan mendalam serta tetap menganut azas praduga tidak bersalah," kata Boyamin.

Boyamin mengaku prihatin dengan perkembangan dunia politik saat ini yang kental transaksi. "Zaman kami saat masih orde baru tidak ada praktek begini, sungguh disayangkan karena kita sering mengecam orde baru namun kenyataannya kita saat ini tidak lebih baik dari Orde Baru," katanya.

"Sebagai politisi senior, aku menyarankan kepada pemilik suara di Golkar untuk tidak memilih calon Ketum yang diduga transaksional demi kebaikan masa depan Golkar sendiri," tambah dia. (Alf)

tag: #partai-golkar  #kpk  #bpk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Kasus Pengadaan Alat Kesehatan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Ihsan Yunus, memenuhi panggilan Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (18/4/2024). Dia diperiksa sebagai saksi ...
Berita

Hardjuno Pertanyakan Ketegasan Pemerintah dan DPR Soal Pemberantasan Korupsi

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komitmen pemerintah dan DPR terhadap agenda pemberantasan korupsi kembali dipertanyakan public seiring dengan sikap kedua institusi negara itu yang masih abu-abu ...