JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan belum maksimal.
“Kita belum benar-benar bisa memaksimalkan alokasi anggaran pendidikan untuk kemudian dapat mengangkat kinerja dari sektor itu,” kata dia di Gedung Bappenas, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Menurut Bambang, anggaran sebesar Rp492,5 triliun itu belum mampu mengangkat Indonesia mengisi negara-negara yang mempunyai kualitas pendidikan yang baik.
Maklum, selama ini pemerintah masih menjadikan belanja pendidikan berdasarkan kuantitas sebagai prioritas, sedangkan untuk kualitasnya masih belum diperhatikan.
“Negara kita belum mampu untuk mengarahkan belanja pendidikan yang tidak hanya berdasarkan kuantitas angka partisipasi kasar karena sebenarnya sudah harus mengarah ke kualitas,” ujarnya.
Untuk itu, menurut Bambang, jika ingin mendapat hasil yang baik maka orientasi belanja pada sektor pendidikan harus seimbang antara kuantitas dan kualitas
“Kita masih transisi dan belum ke kualitas. Sebenarnya kalau angka partisipasi kasar sudah dirasa cukup baik, sudah saatnya belanja pendidikan diarahkan kepada kualitas,” jelasnya.
Masih menurut Bambang, belanja pendidikan yang mengarah pada kualitas adalah perbaikan pada kurikulum, proses belajar mengajar, kualitas guru, dan berbagai hal yang memberi dampak pada peningkatan sumber daya manusia.
“Jadi intinya, arahannya agar belanjanya tidak hanya terpaku kepada sarana fisik, namun juga sarana non-fisik terutama yang bisa secara langsung meningkatkan kualitas dari siswanya,” tegasnya. (ahm)