JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate menilai wacana penambahan kursi pimpinan MPR jangan bertujuan mencari kekuasaan. Pasalnya, penambahan kursi MPR harus merevisi UU MD3.
"Yang ada kami punya komitmen untuk melaksanakan UU MD3 yang sudah kita sepakati bersama, kami belum permah berbicara bagaimana untuk merevisi. Salah satu yang harus didalami secara matang, satu UU jangan sampai terlalu pragmatis, setiap kali, apalagi UU MD3," kata Johnny di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/8/2019).
"Jangan hanya untuk kekuasaan di DPR, MPR atau di DPD kita ubah aja seenaknya sesuai dengan hasil pemilu, tanpa ada kajian. Lalu menggunakan setiap perkembangan dan dinamika politik sebagai alasan, itu sebenarnya hanya untuk merebut kekuasaan," tambahnya.
Jika seperti itu, kata dia, demokrasi di Indonesia tidak akan dewasa, karena hanya mengejar kekuasaan.
"Demokrasi hanya menjadi lebih bermartabat apabila kita konsisten menggunakan aturan-aturan itu dan menguji dengan baik, menerima itu sebagai satu keniscayaan kesepakatan yang sudah kita miliki. Tapi sebagai gagasan silakan saja. Nanti dibahas di fraksi-fraksi di DPR," tegasnya.
Wacana ini dilontarkan oleh Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay yang mengusulkan penambahan kursi pimpinan MPR. Unsur pimpinan terdiri dari sembilan fraksi dan satu DPD.
"Ini adalah politik akomodatif. Sama seperti periode 2014-2019, semua partai di DPR legawa untuk mengadakan tambahan pimpinan di MPR dan DPR," kata Saleh.(plt)