Opini
Oleh Tardjono Abu Muas (Pemerhati Sosial) pada hari Kamis, 15 Agu 2019 - 17:51:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Enzo di Negeri Aneh Tapi Nyata

tscom_news_photo_1565866278.jpg
Enzo Zenz Allie (Sumber foto : Ist)

Polemik soal Enzo anak yatim semata wayang dari Bunda Siti Hadiati Nahriah menjadi viral dan heboh setelah yang bersangkutan diterima sebagai Taruna Akmil.

Pertanyaannya, kenapa sosok pemuda yang satu ini setelah lulus uji dan diterima sebagai Taruna Akmil lantas menjadi heboh?

Jawabnya, di antaranya ternyata rekam jejak digital Enzo terekam dalam gambar sedang menggendong bendera Tauhid. Wajarlah kalau menjadi heboh karena Enzo hidup di negeri aneh tapi nyata yang penuh ironi. Negeri yang konon mengklaim penduduknya mayoritas muslim tapi alergi dengan kalimat Tauhid? Sungguh negeri ini negeri aneh tapi nyata dan penuh ironi.

Dikatakan negeri aneh tapi nyata lagi, kenapa saat hari-hari tasyrik kita juga kumandangkan kalimat Tauhid setiap usai shalat wajib tidak ada yang protes? Tak ada yang berani mengatakan bahwa orang-orang yang setelah selesai shalat kumandangkan kalimat tauhid terpapar radikalisme? Atau adakah yang berani mengatakan mayit yang dalam keranda terbungkus kain berwarna hijau bertuliskan kalimat Tauhid dikatakan mayit tersebut terpapar radikalisme?

Selamat untuk Enzo yang telah lulus uji dan diterima sebagai Taruna Akmil. Enzo yang telah memilih sebagai WNI dan bercita-cita menjadi bagian pembela NKRI lewat jalur TNI harus siap segalanya untuk meniti karier militernya di negeri aneh tapi nyata yang penuh ironi ini. (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #tni  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Opini Lainnya
Opini

GOLKAR: Dari Mesin Orde Baru Menuju Dinamika Demokrasi Modern

Oleh Ariady Achmad,Aleg Fpg 1997-2004
pada hari Minggu, 06 Jul 2025
Partai Golongan Karya, atau yang akrab disebut Golkar, merupakan salah satu entitas politik paling berpengaruh dalam sejarah Republik Indonesia. Dari awal berdirinya hingga saat ini, Golkar telah ...
Opini

Kembali ke UUD 1945: Refleksi atas Dekrit 5 Juli 1959 dalam Konteks Demokrasi Kontemporer

Pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang menandai titik balik perjalanan konstitusional Indonesia: Dekrit Presiden tentang Kembali ke UUD 1945. Dekrit ini, yang menandai ...