JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Wasekjen Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi berharap Presiden Joko Widodo tetap mempertahankan menteri yang bermitra dengan Komisi I DPR RI, untuk kembali masuk dalam kabinet kerja Jilid II periode 2019-2024.
"Pertama, Kemenhan dan Kemenlu adalah dua dari tiga kementrian bersama Kemendagri yang disebutkan secara explisit di UUD 45, dan bertindak sebagai pengganti Presiden dan Wapres bila berhalangan tetap dan tidak bisa dibubarkan," kata Bobby di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Anggota Komisi I ini mempuyai alasan kenapa menteri yang bermitra Komisi I harus dipertahankan. Seperti halnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu yang dinilai telah berhasil menata kebijakan bidang pertahanan, memperkuat postur pertahanan MEF, menginisiasi keterlibatan masyarakat luas dalam program bela negara, dan mampu mendinginkan suasana ketika ada upaya adu domba saat pemilu kemarin.
"Ryamizard juga secara personal tidak akan membebani Presiden dengan manuver-manuver "genit" dalam konteks capres 2024," kata dia.
Sementara, lanjut ia, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga banyak menorehkan prestasi selama mejabat sebagai Menlu. Diantaranya, meningkatkan keterlibatan Indonesia dalam berbagai diplomasi utama.
"Menjadi DK PBB, menginisiasi penyelesaian konflik Rohingya, dan menghindari upaya-upaya konfrontasi dengan baik seperti respon dalam konflik LCS (Laut China Selatan)," ucapnya.
Selain itu, lanjut Anggota DPR Dapil Sumsel II ini mengatakan, yang harus dipertahankan dan kembali masuk dalam jajaran kabinet kerja Jokowi adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG). Bobby menilai sosok Budi Gunawan telah menciptakan iklim keamanan yang luar biasa untuk Indonesia.
"Budi Gunawan juga adalah sudah menjadi tokoh besar di bidang Intelijen, bersama TNI dan Polri menciptakan iklim kondusif, tidak ada okupasi militer seperti di Moro, menangkal upaya proxy asing dalam pemilu tidak seperti di US dimana Russia dicurigai intervensi dan terakhir juga ikut dalam upaya rekonsiliasi antara Jokowi- Prabowo," ucapnya.(plt)