JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi meminta pemerintah mengantisipasi penyebaran hoax konflik Papua.

Pasalnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan kanal atau URL penyebarhoax konflik Papua terdeteksi berasal dari 20 negara.

"Secara infrastruktur, Kominfo bisa mem-blok akun-akun tersebut dan melakukan kontra narasi. Kemenlu juga harus mempetakan potensi penyebar hoax tersebut, apakah ada WNI di 20 negara yang mendukung kerja-kerja aksi tersebut?," kata Bobby saat dihubungi, Kamis (5/9/2019).

Politikus Golkar ini pun meminta pemerintah segera identifikasi mesin-mesin propaganda hoax Papua.

"Perlu segera dipetakan agar bisa ditangkal juga di netralisir supaya tidak berdampak luas," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan kanal atau URL penyebarhoax konflik Papua terdeteksi berasal dari 20 negara.

"Ada 20 negara lebih yangmention-nya berasal dari negara tersebut, tetap belum tentu warga negara tersebut yang (mengunggah), tetapi asalnya dari negara tersebut," kata Menkominfo Rudiantara di Jakarta Rabu (4/9/2019).

Kendati demikian Rudiantara tak membeberkan negara mana saja yang menyebarkan berita bohong konflik Papua. Tetapi salah satu alamat penyebar hoax tersebut berasal dari Eropa.

"Kebanyakan dari dalam negerimention-nya, tetapi juga ada dari luar negeri, salah satu negara Eropa," katanya.

Menkominfo menyatakan hingga 2 September 2019, Kemkominfo sudah mendeteksi setidaknya ada 555.000 URL atau kanal yang digunakan untuk menyebarkanhoax.

"Dari jumlah itu ada 100.000 lebih orisinal akun mengunggahhoax," ucapnya. (Alf)