Oleh Fitriani pada hari Minggu, 20 Okt 2019 - 21:37:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Singgung Soal Rasuah, Komitmen Pemberantasan Korupsi Jokowi Dipertanyakan

tscom_news_photo_1571582277.jpg
Jokowi dan Ma'ruf Amin di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019) sore. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Suksesi kepemimpinan nasional berlangsung lancar, Minggu (20/10/2019) sore tadi. Presiden dan Wakil Presiden terpilih Jokowi-Ma"ruf Amin resmi menjabatuntuk periode 2019-2024.

Selain menuai apresiasi, kritik juga mengemuka mengawali masa kepresidenan periode kedua Jokowi.

Salah satu penyebabnya, mantan Walikota Solo itu tak menyinggunh soal komitmen pemberantasan korupsi pada pidato perdana kebangsaan yang disampaikan dalam sidang paripurna MPR.

Peneliti politik Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, Jokowi kehilangan komitmen pemberantasan korupsi. Karena, menurutnya, Jokowi takmenyinggung sama sekali persoalan rasuah.

"Menyayangkan pidato presiden yang menghilangkan kosakata korupsi, padahal di akhir jabatan periode pertama, isu korupsi menjadi yang terpenting, terlebih ada upaya pelemahan melalui sistem kerja KPK dan regulasi," ucap Dedi kepada TeropongSenayan, di Jakarta,Minggu (20/10/19).

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan, bahwa materiyang disampaikan Jokowiseolah hanya mengulang apa yang ia sampaikan saat pidato kemenangan beberapa waktu lalu, di Sentul, Bogor.

"Mendengar pidato Presiden, menegaskan apa yang sudah disampaikan dalam pidato kemenangan waktu lalu, korupsi bukan prioritas. Tentu mengkhawatirkan, bahkan dalam naskah pidatonya korupsi tidak muncul," ungkapnya.

Tak hanya itu, menurut Dedi, komitmen dalam pemberantasan korupsi merupakan faktor utama pembangunan. Ia menilai banyak sektor yang lumpuh karena maraknya praktik korupsi.

"Presiden pasti memahami, birokrasi kita sudah baik dari sisi prosedur, menjadi kacau karena sabotase koruptor, seringkas apapun keinginan presiden memotong jalur birokrasi, jika komitmen pemberantasan korupsi lemah, maka cita-cita hanya jadi wacana, sulit terimplementasi," pungkasnya. (Alf)

tag: #jokowi  #kpk  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Lainnya
Berita

Soroti Kasus Megakorupsi Poyek Fiktif Telkom Rp 431 M, Legislator: Perampokan Terang-terangan!

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 03 Jul 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal skandal korupsi proyek fiktif senilai Rp 431 miliar. Menurutnya, kasus megakorupsi di tubuh Telkom ini bukan hanya ...
Berita

Direktur Rumah Sakit Indonesia Tewas Akibat Serangan Israel, Sukamta: Kejahatan yang Luar Biasa

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Al Jazeera melaporkan 67 orang tewas dalm waktu 24 jam (2/7) di Palestina. Dari 67 orang itu, 11 orang yang tewas di antaranya saat menunggu bantuan kemanusiaan. Mereka ...