Oleh M Rizal Fadillah (Pengamat Politik) pada hari Sabtu, 07 Des 2019 - 21:11:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Aneh, PAUD Dicurigai

tscom_news_photo_1575727878.jpg
Ilustrasi anak PAUD (Sumber foto : Ist)

Tak disangka rezim telah masuk pada fase seperti ini mencurigai PAUD yang terpapar radikalisme. Awalnya kita hanya berseloroh mengikuti istilah Rocky Gerung "dungu" tapi lama lama benar juga. Kekuasaan makin dungu. Tak habis pikir jika anak anak Balita dituduh dan dicurigai terpapar radikalisme.

Di medsos ada komentar nyinyir katanya masih mending kita Indonesia ini mencurigai anak usia PAUD karena dulu di zaman Fir"aun yang dicurigai dan ditakuti itu malah bayi. Karenanya setiap bayi laki laki pasti dibunuh oleh pasukan keamanan Fir"aun. Hanya bayi perempuan yang memang tidak potensial menjadi radikal yang dibiarkan hidup. Jika Fir"aun dasarnya mimpi, kita bertanya penguasa kini dasarnya apa ?

Berapa puluh ribu sekolah PAUD di seluruh Indonesia yang patut dicurigai. Muhammadiyah saja memiliki 20 ribu an PAUD. Lucunya aparat meminta tambahan dana milyaran untuk memata matai PAUD dan Masjid. Ini pertanda musibah sedang melanda Negara Kesatuan Republik Indonesia. Cara pandang yang keliru tentang kedamaian, keadilan, dan ketertiban.

Ingin damai tapi memakai strategi perang, bagaikan ingin rukun dengan metode adu domba. Inilah paradoks dalam membangun negeri. Memberantas radikalisme dengan cara cara yang radikal. Strategi "semburan fitnah" sedang dijalankan. Menuduh orang laing yang sebenarnya sedang dilakukan oleh dirinya. Maling teriak maling.

Pemerintah yang menjalankan pola seperti ini sangat berbahaya. Ini gaya kolonialisme di era milenial. Penuh dengan kepalsuan dan rekayasa. Membodohi rakyat semesta. Semua institusi dicurigai dan dimata matai. Dari Perguruan Tinggi hingga PAUD. Masjid hingga lembaga pernikahan. Dosen, guru hingga karyawan. ASN dan aparat TNI dipantau. Rakyat rasanya sedang dimusuhi. Dukungan dan simpati yang diabaikan.

Wapres adalah Kyai yang setelah menjadi pejabat menjadi aneh. Bukan tampil sebagai pembela umat, akan tetapi justru memojokkan. Tudingan PAUD terpapar radikalisme adalah "asbun" tidak memiliki alasan kuat dan pembuktian. Bagai melempar batu untuk membunuh seekor ikan di samudra yang luas. Wapres ikut ikutan berceloteh soal radikalisme. Apa tolok ukur, batasan, atau pelanggaran hukumnya ?

Gus Mus atau KH Mustofa Bisri menyinggung kondisi negeri dalam puisi "Negeri ha ha hi hi". Negara yang dikelola dengan penuh lucu lucuan. Negara PAUD. Ada Presiden naik kereta keretaan di Mall. Ada puluhan ribu ton beras harus dibuang. Ada jutaan telur ayam yang mesti dimusnahkan. Ada pula Dirut Garuda membawa selundupan "moge" di pesawat "miliknya". Lucu memang dunia anak anak.

Bandung, 7 Desember 2019 (*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Lainnya
Opini

Luhut Ancam Pengkritik, Yaman Rudal Israel

Oleh Faizal Assegaf
pada hari Sabtu, 16 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Judul di atas menegaskan perbedaan kelas. Pasukan Yaman bukan sebatas mengancam, tapi mereka sudah mengusir dan menembak kapal milik Amerika, Inggris dan Israel. Tapi ...
Opini

Rektor Mengelak Alumni ITB Bergerak

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dua kelompok Alumni mempertanyakan keterlibatan ITB dalam Sirekap KPU yang ternyata menimbulkan masalah. Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Pemilu merupakan platform ...