Oleh pamudji pada hari Minggu, 22 Des 2019 - 05:23:26 WIB
Bagikan Berita ini :

Bertarung di Pilkada, Gibran dan Bobby Menanggung Beban Moral

tscom_news_photo_1576967006.jpeg
Gibran Rakabuming Raka dan Bobbya Nasution (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dinilai menanggung beban moral saat mengikuti Pilkada 2020. Hal ini berkaitan dengan status mereka sabagai anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Beban berat dia, menang enggak dianggap hebat, kalau kalah memalukan," ujar Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko
saat ditemui wartawan di Jakarta, Sabtu (21/12/2019) malam.

Gibran akan maju pada Pilkada Solo, sedangkan Bobby bakal bertarung di Pilkada Medan.

Menurut Budiman, beban itu seharusnya dijawab oleh Gibran, karena dia yang memutuskan untuk maju menjadi Kepala Daerah. Menurut Budiman, Gibran harus keluar dari bayang-bayang bapaknya dan kalau menang jangan sampai dianggap karena dikatrol oleh Presiden.

Gibran harus mematahkan tantangan itu. Karena pekerjaan terbesar dia bukan memenangkan pertarungan kepala daerah.

Bagi Budiman, memenangkan itu soal relatif lebih mudah bagi seorang Gibran yang dianggap cukup populer bagi sebagian kalangan.

"Seorang seperti Gibran mudah memenangkan pertarungan itu. Dia boleh lah, dia cukup populer. Sebagai pendatang baru dia populer lah ya," ujar Budiman.

Ia menambahkan kemenangan Gibran juga akan tergantung Dewan Pimpinan Pusat PDI-P memutuskan bagaimana strateginya.

"Saya tidak tahu apakah dia punya ide-ide tertentu atau kita (PDI-P) juga memikirkan itu," ujar Budiman.

Namun yang jadi masalah justru ketika kompetisi itu berakhir, entah berakhir dengan kemenangan atau kekalahan Gibran, hasil apapun akan membuat beban moral yang mengerikan untuk putra sulung Presiden Jokowi itu.

Budiman mengatakan jika dirinya hanya berempati, karena jika dinilai proses politiknya secara prosedural tidak melanggar hukum.

Budiman mengatakan setiap warga negara punya hak mencalonkan diri dalam pemilihan umum secara hukum.

"Anaknya Soeharto saja boleh kok ikut pemilu. Ya kan? Itu hak ya. Hak dia enggak boleh dilarang," kata Ketua Inovator 4.0 itu.

Apalagi Gibran sungguh-sungguh memenangkan pemilu tapi kemudian orang mengatakan bukan karena Gibran yang hebat. Itu secara psikologis mengerikan menurut Budiman.

"Saya enggak tahu karena saya bukan anak seorang tokoh, tapi saya belum tentu sanggup seperti dia menanggung beban itu. Tapi kalau menurut saya, dia harus keluar dari bayang-bayang bapaknya (Presiden Jokowi) dan sanggup tidak mengalami beban kemenangannya sendiri," kata Budiman.

Begitu pula dengan Bobby, menurut Budiman bebannya kurang lebih sama karena itu diperlukan suatu strategi luar biasa cerdas untuk membuktikan diri telah lepas dari bayang-bayang tersebut.(plt)

tag: #pilkada-2020  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...