JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Staf Khusus Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sedang memantau ketat kasus korupsi yang terjadi di PT Asabri. Pasalnya, aset milik Asabri didapatkan dari gaji para prajurit.
"Menhan berkepentingan dengan kasus Asabri meski Asabri adalah BUMN di bawah Koordinasi Kementerian BUMN, namun dari total aset Rp 35,188 triliun PT Asabri berasal dari uang iuran pensiun prajurit TNI/Polri dan PNS TNI/Polri termasuk PNS Kemhan. Di mana dari total gaji pokok mereka setiap bulan dipotong 4,75 persen untuk iuran pensiun dan 3,25 persen untuk tunjangan hari tua," tutur Dahnil, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).
"Jadi, Pak Menhan ingin memastikan dana prajurit tetap aman dan tidak terganggu," lanjutnya.
Dahnil menambahkan kini Prabowo sedang mempelajari kasus yang terjadi di Asabri. Hal ini dilakukan sambil menunggu informasi lengkap dari Kementerian BUMN dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Ketika mendapat laporan terkait dugaan korupsi di Asabri, Menhan sedang mempelajari dan menunggu informasi lengkap permasalahannya dari Menteri BUMN dan BPK," kata Dahnil.
Sebelumnya asuransi pelat merah yang fokus memberikan perlindungan pada prajurit TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan itu diduga ada kasus korupsi dengan nilai di atas Rp 10 triliun.
Isu dugaan korupsi ini mulanya dimunculkan Menko Polhukam Mahfud Md. Ia menduga, ada korupsi di atas Rp 10 triliun. Masalah ini tak kalah fantastisnya dengan Jiwasraya.
"Saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya. Di atas Rp 10 triliun itu," kata Mahfud Md di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat lalu (10/1/2020). (Al)