JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta Raya batal melakukan deklarasi mendukungAnies Baswedanmenjadicalon presiden (capres) 2024.Awalnya deklarasi direncanakan dilakukan di pinggir Kali Mookervaart, Kali Deres, Jakarta Barat, Minggu (16/2).
Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh mengatakan keputusan penundaan diambil karena Anies menolak deklarasi. Dia mengaku dipanggil langsung oleh Anies usai mengumumkan rencana deklarasi.
"Saya barusan ketemu dengan Gubernur [Anies], saya langsung kontak beliau dan beliau telepon saya. Tadi sudah bicara di Hotel Bidakara, tempat Haji Lulung. Setelah selesai saya bicara, [deklarasi] bukan hari ini," kata Syarief saat ditemui di lokasi acara, Minggu (16/2).
Walaupun batap, Syarief mengatakan, bahwa GPMI akan terus mengawal kinerja Anies sampai 17 Oktober 2022 mendatang.
"Jadi kami hanya mengawal gubernur, deklarasi tunggu tanggal mainnya. Sebab yang punya paket adalah partai kita hanya mendukung," ujar Syarief.
Syarief juga sempat menyinggung soal Undang-undang. Tanpa menyebutkan rinci undang-undangnya, ia menganggap deklarasi sebelum pemilu dapat menyeret Anies ke dalam isu pemecatan.
"Jadi enggak boleh ada deklarasi pejabat, enggak boleh saya tahu, ini bisa dicopot Pak Anies nanti karena ada Undang-undangnya," ujar Syarief.
Sebelumnya viral undangan acara yang didapat Wartakotalive.com tentang deklarasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Presiden di 2024.
Undangan yang mengatasnamakan Ketua GPMI DKI Jakarta Raya Syarief Hidayatulloh itu tersebar di kalangan media massa.
Waktu dan jadwal undangan sesuai dengan acara yang diadakan oleh GPMI yakni di Jalan Inpeksi Kali Mookevart, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat. Undangan dilaksanakan pukul 08.00 WIB dan dihadiri seluruh pengurus GPMI. (Al)