Oleh Alfin pada hari Minggu, 01 Mar 2020 - 10:16:53 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Sewa Pesawat Garuda Biar Irit, PKS: Mestinya Gratis

tscom_news_photo_1583032613.jpeg
Mardani Ali Sera (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Sebelum pihak Istana Kepresidenan angkat bicara soal isu pembelian pesawat baru oleh Pemerintah, netizen ramai membicarakan pesawat bertipe Boeing 777-300 ER itu di jagat mayantara. Beragam komentar menyembur dari mereka yang pro dan kontra terhadap Pemerintah, meski kemudian isu itu akhirnya dibantah oleh Istana.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai Maret ini dipastikan tidak lagi memakai pesawat Boeing Business Jet (BBJ) yang biasa ia gunakan jika ada kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Ia bersama sekretariat negara telah mempertimbangkan untuk memakai pesawat lain bertipe Boeing 777-300 ER milik Garuda dengan sistem sewa. Maskapai Garuda bakal menjadi rental pesawat bagi Jokowi untuk kunjungan ke Amerika Serikat bulan ini.

Kendati memang, pihak Istana tak menyebutkan apakah pesawat itu hanya digunakan khusus untuk kunjungan menghadiri Asean-US Special Summit di Amerika nanti, atau bakal berlanjut untuk sejumlah kepentingan lainnya. Namun, mengenai rencana ke Amerika tersebut, telah dinyatakan ditunda karena alasan virus Corona.

Menanggapi isu pesawat ini, ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengkritik keputusan Presiden Jokowi yang hendak menyewa pesawat dari Garuda Indonesia untuk kunjungan kerja ke Amerika Serikat itu. Mardani meminta Presiden Jokowi harus transparan jika menyewa pesawat lebih murah ketimbang memakai milik pribadi sebelumnya.

"Berapa penghematan bisa dihasilkan? Karena logikanya pesawat sendiri tidak harus bayar. Mestihya lebih murah," katanya kepada TeropongSenayan melalui sambungan aplikasi pesan, Sabtu (29/2/2020)

Mengenai kabar pesawat Kepresidenan harus transit tiga kali saat dipakai perjalanan ke Amerika Serikat, hal ini menjadi perhatian serius bagi Mardani. Menurutnya, pemerintah harusnya telah mempertimbangkan hal ini sejak awal. Jika dirasa pesawat pribadi lebih boros, mesti ada inisiatif menukarnya dengan yang lebih praktis untuk perjalanan jauh.

"Ini pelajaran, saat membeli pesawat Kepresidenan pastikan yang sesuai dengan keperluan. Jika benar tiga kali transit berarti bukan long range carrier (angkutan jarak jauh). Perlu keputusan strategis apa mungkin ditukar tambah, jika tidak tingkat kegunaannya rendah," jelas Mardani.

Pesawat sebelumnya yang biasa digunakan Presiden Jokowi untuk perjalanan kenegaraan berjenis Boeing Business Jet (BBJ) 2 dari tipe 737-800. Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, pesawat itu dibeli pada 2011, atau sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pramono beralasan pesawat itu harus melakukan transit untuk pengisian bahan bakar apabila hendak menuju negara yang jaraknya relatif jauh seperti Amerika Serikat.

"Pesawat Kepresidenan sekarang itu harus transit tiga kali berdasarkan pengalaman dahulu dan tiap transit harus mengisi bahan bakar dan dihitung dan biayanya akhirnya lebih mahal. Sudah lebih mahal, capek, yang diangkut juga terbatas," ucapnya.

Pramono pun mengaku pihaknya sudah melakukan penghitungan berdasarkan permintaan Presiden Jokowi. Hasilnya, biaya menyewa pesawat Garuda Boeing 777-300 ER akan sedikit lebih murah.

tag: #jokowi  #garuda-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement