JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menerapakan pembatasan wilayah atau lockdown untuk menekan penyebaran Corona. Seluruh akses menuju Kota Tegal akan ditutup mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Setiap pintu masuk Kota Tegal akan ditutup menggunakan road barrier beton. ”Pakai beton beratnya 2 ton. Tak usah dijaga, aman tidak mungkin digeser,” ujarnya Kamis, 26 Maret 2020.
Dedy Yon Supriyono memerintahkan blokade 49 titik akses jalan protokol dalam kota dan penghubung jalan antar kampung. Blokade dilakukan sejak pemkot memutuskan karantina lokal (local lockdown) mencegah penyebaran virus corona, dimulai pada 30 Maret 2020.
Tapi ia mendapat pesan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo agar tidak menutup jalan provinsi dan nasional. Dedy telah berkomunikasi dengan Ganjar Pranowo, terkait kebijakan mencegah penyebaran Corona ini.
Menurut dia, Ganjar mempersilakan asal tidak mengganggu operasional jalan provinsi dan nasional.
“Saya sudah matur sama Pak Gubernur bahwa ada local lockdown demi kebaikan,” katanya. Komunikasi tersebut juga ia lakukan ketika akan menutup sejumlah tempat keramaian di Kota Tegal pada pekan lalu.
Ganjar Pranowo menegaskan lockdown di Kota Tegal bukan tindakan karantina seperti yang dilakukan berbagai negara menghadapi Covid-19 atau Corona. Ganjar lebih ke mengistilahkan dengan "Isolasi Kampung".
Ia mengakui sudah melakukan klarifikasi ke Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono. Ganjar sebenarnya mengapresiasi respon cepat Pemda setempat karena ada pasien positif Corona. "Sudah ada penjelasan, niat baik. Di sana ada yang positif, dirawat," kata Ganjar, Jumat (27/3/2020).
Dedy mengatakan, kebijakan itu ia tempuh karena sebentar lagi memasuki musim mudik Lebaran 2020. Dia khawatir, banyak orang yang akan masuk Kota Tegal saat hari raya tersebut. Meski Dedy mengklaim, tak banyak warganya yang merantau ke lain daerah.
Dia menyebut, justru warga Kabupaten Tegal yang banyak bekerja di DKI Jakarta dan Jawa Barat atau daerah lain dibanding wilayahnya. Dedy meminta dalam beberapa bulan ke depan warga Kabupaten Tegal tak berkunjung ke Kota Tegal tersebut.
Selama masa lockdown itu, warga Kota Tegal yang kembali akan melalui sejumlah mekanisme. “Harus kami periksa dulu. Saya tidak mau sembarangan menerima walaupun orang asli Kota Tegal. Kita tidak tahu membawa virus apa tidak.”
Nantinya, lanjut Dedy, mereka akan diperiksa dan dikarantina selama 14 hari terlebih dulu sebelum menjumpai sanak saudaranya di Tegal. Dedy menyatakan mereka boleh memasuki Kota Tegal bila sudah dalam kondisi sehat.
Tegal menyiapkan rumah sakit untuk menangani pasien Corona, yakni RS Kardinah, RS Harapan Anda, dan RS Mitra.