Oleh Bachtiar pada hari Kamis, 16 Apr 2020 - 14:56:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Anggota DPR Ini Tuntut PLN Beri Potongan Untuk Pelanggan 1300 VA

tscom_news_photo_1587023818.jpg
I Nyoman Parta Anggota komisi VI DPR RI (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta mengusulkan agar PT. PLN tak hanya memberikan keringanan biaya tagihan bagi pelanggan 450 VA dan pelanggan 900 VA yang mendapat diskon 50 persen imbas wabah Covid-19.

Usulan tersebut disampaikan Parta saat Komisi VI menggelar Rapat Kerja secara virtual dengan sejumlah Direksi BUMN, Kamis (16/04/2020).

Dalam rapat virtual tersebut hadir sejumlah Dirut BUMN seperti Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Zulkifli Zaini dan Dirut PGN Gigih Prakoso

"PLN membebaskan listrik 100% bagi pelanggan 450 VA dan diskon 50% bagi 900 VA selama April-Juni. Namun di lapangan ternyata pelanggan 1300 VA juga sangat membutuhkan potongan," ungkap Politikus PDI-P itu saat rapat virtual dengan sejumlah Dirut BUMN.

Selain itu, Parta juga menyoroti lemahnya pola sosialisasi yang dilakukan PLN terkait program listrik gratis dan diskon bagi pelanggan 450 VA dan 900 VA yang masih belum terkonsolidasi dengan baik.

"Begitu juga cara PLN pendataan sasaran yang dilakukan dengan daftar via WA banyak yang tidak terakses, sosialisasinya tidak clear dan belum bisa menjangkau penduduk yang membutuhkan," ujar Legislator dari dapil Bali I itu.

Mestinya, kata dia, PLN tidak menganggap semua orang paham akan kecanggihan teknologi saat ini. Sebaiknya maksimalkan juga sumberdaya yang ada untuk turun langsung memberikan sosialisasi dan pemahaman ke masyarakat bawah agar program tersebut tepat sasaran.

"Ada warga miskin yang tidak melek WA? Tanya sekitaran kita yang pengguna 450 VA tahu dan paham tidak bagaimana caranya dapat listrik gratis? Baiknya petugas keliling PLN yang proaktif," tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut juga, Parta berharap, PLN disamping membenahi data sasaran 450 VA dan 900 VA juga memikirkan opsi pemberian keringanan bagi pelanggan listrik lainnya.

"Saya menuntut agar PLN juga memberi potongan 50% kepada pelanggan listrik 1300 VA," tegasnya.

Alasannya, kata dia, Karena banyak diantara mereka yang terpaksa mencari listrik 1300 VA karena dulu dibilang tidak ada lagi yang 450 VA dan yang 900 VA.

"Listrik 1300 VA kebanyakan mereka adalah penduduk urban yang bekerja disektor pariwisata yang sekarang terkena dampak Covid-19 paling masif. Sekali ini saja kita harapkan PLN dapat memerankan fungsi sebagai BUMN yang lebih bersifat spending, tidak mengedepankan profit bagi kebutuhan dalam negeri," tegasnya lagi.

Selain itu, Parta juga berharap agar PLN memperhatikan kondisi yang dialami kalangan dunia industri saat ini. Pasalnya, diranah tersebut banyak juga yang menggantungkan nasibnya. Ini mesti dipkirkan juga.

"Misal selama 3 bulan ini, bukan untuk bantuan tapi dipandang sebagai additional stimulus agar industry bisa survive, dan mereka (industry) tidak dengan segera melakukan gelombang PHK," kata dia.

Tak hanya itu, Parta juga mempertanyakan langkah seperti apa yang akan dilakukan PLN ke depan terhadap dunia industri.

"Beberapa titik yang selama ini sebagai konsumen listrik industri terbesar, pasti akan drop. Apa langkah PLN untuk mengatasi kemungkinan over suplly karena beberapa pabrik atau industry shutdown? Kebutuhan energi akan bersifat general. Jika konsumsi industri jauh turun selama 3 bulan, langkah yang diambil apa?" tanya dia.

Parta mengingatkan agar program listrik gratis dan diskon ditengah pandemi Covid-19 ini dijalankan secara sungguh-sungguh utamanya dibarengi validitas data penerima dan tidak sekedar kejar target belaka. Sebisa mungkin harus diminimalisir potensi kecurangan laporan pembukuannya.

"Kita kan tidak ingin PLN tampil dalam rencana pembukuan dalam agenda kemenkeu ikut sumbang 110 Triliun berupa insentif bebas listrik, namun nantinya dalam implementasi mungkin hanya terserap 50% atau bahkan kurang, maka rakyat miskin atau rentan miskin (dengan indikator listrik 450 VA dan 900 VA) tidak riil menerima insentif itu," kata Parta mengingatkan.

Parta berharap agar PLN merealokasi dana yang ada dalam Program Kerja Bina Lingkungan (PKBL) khusus untuk penanganan Covid-19.

"Terakhir, alihkan dana CSR PLN sebagai dana tanggap Covid-19 bagi area kerja masing-masing," pungkasnya.

tag: #pln  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...