Oleh Givary Apriman pada hari Minggu, 10 Mei 2020 - 19:51:24 WIB
Bagikan Berita ini :

MPR : Bila Ingin Berdamai Dengan Corona, Presiden Harus Segera Temukan Vaksinnya Juga

tscom_news_photo_1589114017.jpg
Hidayat Nur Wahid (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyebut bahwa pernyataan Presiden untuk perang lawan covid-19 saat Konferensi virtual negara2 G20, atau yg belakangan untuk berdamai dengan COVID-19 selama vaksinnya belum ditemukan, mestinya juga dibarengi dengan kebijakan dan perintah kepada Kementistek dan Kemenkes serta lembaga-lembaga lain terkait untuk lakukan koordinasi dan kerjasama agar segera temukan vaksin COVID-19 dimaksud.

Politisi yang akrab disapa HNW tersebut mengatakan kalau berperang atau berdamai dengan corona sampai ditemukan vaksin tanpa usaha serius dan anggaran yang memadai untuk riset temukan vaksin, akan jadi bukti Pemerintah tak serius ingin memutus penyebaran virus COVID-19.

Pasalnya, anggaran di Kementerian Riset dan Teknologitidak mengalami penambahan, bahkan dipotong besar-besaran. Padahal, riset sangat dibutuhkan untuk menemukan vaksin Covid-19 sebagai cara efektif untuk menyelesaikan darurat kesehatan bencana nasional covid-19.

Apalagi jumlah terpapar semakin banyak, kawasan penularan semakin menasional, yang meninggal termasuk dari kalangan NaKes (Dokter dan Perawat) semakin banyak juga.

“Untuk selamatkan rakyat Indonesia dan NKRI, mestinya Presiden komitmen dengan menambahkan anggaran riset untuk percepatan penemuan vaksin, bukan malah memangkasnya. Pak Jokowi, kita tidak akan bisa menang perang atau berdamai dengan Korona, dan berdaulat secara kesehatan, jika kita tidak maksimal dukung riset untuk segera ditemukan vaksinnya," kata HNW melalui keterangan tertulisnya, Minggu (10/05/2020).

Hidayat mengutip Peraturan Presiden Nomor54/2020 yang justru memotong anggaran Kemenristekdikti sebesar Rp40 triliun. Dan itu adalah prosentasi potongan anggaran terbesar, dibandingkan dengan pemotongan di kementrian lainnya.

Meskipun Pemerintah bisa berkilah itu terkait perubahan nomenklatur, ruang realokasi internal Kemenristek untuk mendukung riset vaksin tentu semakin kecil dengan hanya anggaran tersisa Rp2 triliun. Bahkan, Menteri Ristek menyebutkan bahwa pihaknya hanya menganggarkan Rp 40 miliar untuk riset vaksin Covid-19.

Politisi PKS ini menyebutkan dalam kondisi normal, idealnya dana riset tidak kurang dari 2% Produk Domestik Bruto (PDB). Namun Indonesia selama ini masih terjebak di kisaran 0,3% PDB. Apalagi dalam situasi pandemi dan bencana nasional yg mengancam eksistensi bangsa yang sangat segera membutuhkan riset untuk penemuan vaksin, untuk selamatkan bangsa.

Menurutnya Pemerintah harus semakin memprioritaskan anggaran riset. Ia mencontohkan anggaran riset vaksin di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dengan Rp 16,3 Triliun, India dengan Rp 1,6 Triliun, dan Inggris dengan Rp 1,1 Triliun.

“Saya khawatir Indonesia terlambat dalam menemukan vaksin Covid-19, yang mengakibatkan semakin banyaknya korban yang jatuh akibat covid-19, korban kesehatan fisik, ekonomi, sosial, keamanan, dll," ujarnya.

Maka dari itu HNW memaparkan agar perang melawan covid-19 yang digaungkan Presiden Jokowi saat Konferensi virtual G20 bisa dimenangkan, pemerintah perlu senjata yg efektif antara lain adanya vaksin.

HNW juga menilai walaupun presiden menggaungkan damai dengan corona maka damai dengan covid-19 akan bermanfaat dan selamatkan bangsa, bila vaksin itu segera ditemukan olh pihak Indonesia.

"Itu akan terjadi bila Pemerintah serius mendorong riset untuk segera temukan vaksin COVID-19, dan untuk tu pemerintah segera merealokasi anggaran unt meningkatkan anggaran riset di kemenristek dan kemenkes, bukan malah memotongnya," paparnya.

Hidayat mencemaskan ketidakseriusan Pemerintah ini sebagai tanda bahwa rakyat disuruh cari selamat sendiri tanpa keseriusan Pemerintah. Menurutnya, hal ini akan tercatat sebagai preseden buruk dalam sejarah bangsa.

“Mestinya Pemerintah lebih serius, tidak sekedar menunggu ditemukannya vaksin dan Rakyat dibuat bingung dan tidak pasti, dengan pernyataan dan kebijakan pejabat Negara yang simpang siur dan gonta-ganti, dan tidak fokus untuk efektif atasi penyebaran covid-19, seperti soal transportasi dan PSBB itu”, pungkasnya.

tag: #hidayat-nur-wahid  #mpr  #jokowi  #corona  #vaksin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 26 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan ...
Berita

Ketua DPD PAN Ahmad Fauzi Nilai Zulkifli Hasan Layak Lanjutkan Ketum PAN

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD PAN Kabupaten Labuhanbatu Utara sumut Ahmad Fauzi Syahputra menilai, Zulkifli Hasan layak dan pantas untuk kembali menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum), PAN ...